Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Tahap Kesembilan, 3,8 Juta Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

Tahap Kesembilan, 3,8 Juta Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 27 Apr 2021
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Jakarta, Garda Indonesia | Sebanyak 3,852 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca dari Covax Facility kembali tiba di Indonesia pada Senin, 26 April 2021. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap kesembilan sejak 6 Desember 2020. Pesawat Emirates yang membawa vaksin tersebut memiliki nomor penerbangan EK-9258 dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 18.26 WIB.

“Alhamdulillah dengan mengucap puji syukur kepada Allah, pada malam hari ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral yaitu dari Covax Facility berupa vaksin jadi AstraZeneca sebesar 3,852 juta dosis,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di lokasi kedatangan vaksin.

Sebelumnya, pengiriman tahap pertama vaksin multilateral dari Covax Facility telah diterima Indonesia pada tanggal 8 Maret 2021 yaitu sebesar 1,1 juta dosis.

“Indonesia duduk sebagai salah satu co-chairs dalam Covax AMC Engagement Group. Kita prihatin menyaksikan terjadinya gelombang baru di banyak negara dunia serta ditemukannya varian-varian baru di beberapa negara,” jelas Menteri Luar Negeri.

Menurut Retno, pemerintah melihat kebutuhan dunia akan vaksin semakin meningkat dan terjadinya perlambatan pengiriman vaksin di seluruh dunia sehingga mengharuskan pemerintah Indonesia bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin yang aman bagi rakyat Indonesia dapat tercukupi.

“Kita terus berupaya agar program vaksinasi nasional dapat terus berjalan. Siang dan malam kita terus melakukan diplomasi agar kebutuhan vaksin kita tercukupi,” tuturnya.

Untuk diketahui, vaksin AstraZeneca telah masuk ke dalam emergency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat WHO sejak 15 Februari 2021. Terdaftarnya vaksin tersebut di EUL WHO memungkinkan penggunaan darurat dan distribusi global melalui Covax.

EUL WHO itu melibatkan penilaian yang ketat terhadap data uji klinis fase II dan fase III akhir serta data-data lainnya yang substansial untuk memastikan keamanan, kualitas, dan kemanjuran vaksin.(*)

Sumber berita dan foto (*/BPMI Setpres)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Era Gubernur Laiskodat, Inspektorat Daerah Raih Predikat Sangat Berhasil

    Era Gubernur Laiskodat, Inspektorat Daerah Raih Predikat Sangat Berhasil

    • calendar_month Jum, 1 Apr 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dituntut untuk tanggap terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat dengan memberikan pelayanan terbaik, transparan dan berkualitas. Guna menggapai visi dan misi serta pemenuhan target-target yang ada dalam RPJMD provinsi NTT, maka perangkat daerah telah membuat perjanjian kinerja tahun 2021 dengan Gubernur Nusa Tenggara […]

  • “Sikap Sungkem Gibran” ke Habib Luthfi Jadi Sorotan Saat Doa Rajut Kebinekaan

    “Sikap Sungkem Gibran” ke Habib Luthfi Jadi Sorotan Saat Doa Rajut Kebinekaan

    • calendar_month Sel, 8 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Solo, Garda Indonesia | Gibran Rakabuming menghadiri acara silaturahmi kebinekaan dan doa bersama oleh Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya (Anggota Wantimpres) dengan para tokoh lintas agama se-Solo Raya guna merajut kebinekaan dalam bingkai NKRI, pada Senin pagi, 7 September 2020 di Lapangan Benteng Vasternberg. Acara yang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya […]

  • Utusan PUSPA NTT Hadir dalam Temu Nasional PUSPA 2018 di Medan

    Utusan PUSPA NTT Hadir dalam Temu Nasional PUSPA 2018 di Medan

    • calendar_month Sen, 12 Nov 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Medan, gardaindonesia.id | Temu Nasional PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia mulai digelar di Ballroom Hotel Grand Aston City Medan Sumatera Utara, Senin/12 November 2018. Temu PUSPA Nasional 2018 dengan tema Sinergitas untuk Percepatan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dibuka […]

  • Gubernur Viktor Laiskodat : Modal Inti Bank NTT 3 Triliun Dapat Dipenuhi 2 Tahun

    Gubernur Viktor Laiskodat : Modal Inti Bank NTT 3 Triliun Dapat Dipenuhi 2 Tahun

    • calendar_month Sab, 20 Nov 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyanggupi pemenuhan modal inti sebesar Rp. 3 triliun pada bank NTT dalam waktu 2 tahun. Pemenuhan modal inti itu menjadi syarat sesuai POJK Nomor:12/POJK.03/2020. Konsekuensi apabila modal inti minimum (MIM) tidak bisa dipenuhi adalah penurunan status bank. Bank NTT akan turun status menjadi bank perkreditan […]

  • PKB Cetak Sejarah Duduk di DPRD Kabupaten Sabu Raijua

    PKB Cetak Sejarah Duduk di DPRD Kabupaten Sabu Raijua

    • calendar_month Ming, 5 Mei 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Sabu Raijua-NTT, Garda Indonesia | Harapan Pimpinan DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sabu Raijua untuk mendapat Perwakilan di DPRD Kab. Sabu Raijua terwujud. Pasalnya, hasil perhitungan Pleno KPU Sabu Raijua, Jumat, 3 Mei 2019, menunjukan bahwa PKB mendapatkan 2 (dua) kursi di DPRD Sabu Raijua yakni dari Dapil l dan Dapil ll […]

  • Nia Nitti Menderita Sakit Kista Selama 15 Tahun

    Nia Nitti Menderita Sakit Kista Selama 15 Tahun

    • calendar_month Rab, 15 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Nia Daniati Nitti (35), warga RT 19/RW 09, Dusun V, Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penderitaan panjang. Sejak berusia 20 tahun, putri pertama dari pasangan Fransiskus Runesi dan Mariance Runesi-Nitti ini menderita sakit kista. “Saat itu keluarga sempat membawa Nia ke rumah sakit […]

expand_less