Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Lahan Kering NTT Sangat Luas; Josef Nae Soi Ajak Politani Optimalkan

Lahan Kering NTT Sangat Luas; Josef Nae Soi Ajak Politani Optimalkan

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 4 Okt 2018
  • visibility 36
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang-NTT, gardaindonesia.id – “Lahan kering kita sangat luas. Sekarang orang banyak mencari lahan kering. Kita harus optimalkan lahan kering kita. Mari kita bekerja sama untuk NTT yang lebih baik,”ujar Gubernur 2 NTT Josef Nae Soi saat saat memberikan sambutan pada acara Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Upacara Wisuda Sarjana Terapan Angkatan X dan Ahli Madya Angkatan XXX Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang di Aula Kampus Politani, Kamis (4/10/18).

Drs. Josef A. Nae Soi, MM menegaskan NTT punya sumberdaya alam luar biasa. Namun struktur ekonomi NTT masih termiskin ketiga di Indonesia. “Saatnya kita harus bangkit. NTT sangat kaya. Kita punya matahari dan lahan yang luar biasa. Mari kita tunjukkan kepada Indonesia dan dunia bahwa NTT tidak miskin,” ajaknya

Josef Nae Soi mengajak seluruh civitas akademika Politani Kupang untuk tidak membatasi kiprah. Sebagai mitra pemerintah, lembaga tersebut mesti terus menunjukkan jati diri dalam pendidikan vokasi pertanian berkualitas dan jiwa kewirausahaan. Nae Soi memperkenalkan dua gerakan Pemerintah Provinsi NTT dalam Visi NTT Bangkit Menuju Sejahtera. Yakni Revolusi Hijau untuk gerakan menanam kelor dan Revolusi Biru untuk optimalisasi wilayah laut.

“Kita tunjukkan kepada dunia.Kalau mau beli kelor, datanglah ke NTT. Karena kita punya kelor terbaik di dunia. Mari kita populerkan dan kembangkan itu bersama bidang-bidang lain seperti garam dan perikanan,” ungkap Josef.

Lebih lanjut Josef Nae Soi mengungkapkan, dirinya sudah mengenal secara baik Politani karena sudah sering mengunjunngi lembaga ini sejak tahun 2000-an. Sebagai lembaga yang berkecimpung di bidang pengetahuan terapan, Politani diajak untuk bersama membangun NTT. “Mari kita bergandengan tangan.Kelola hal-hal praktis. Harus bisa menjadi orang lapangan. Jangan tanyakan bagaimana jagung itu tumbuh, tapi bagaimana menumbuhkan jagung, ” pungkas Nae Soi.

Melinda R. S Moata, SP, M.Sc., Ph.D, Dosen dan Peneliti Tanah dan Sumberdaya Alam pada Politani Kupang dalam orasi ilmiahnya mengungkapkan, lahan kering yang luas di NTT dapat ditatanami tanaman komoditi unggulan lokal seperti pangan, holtikultur dan perkebunan. Mengutip data BPS 2015, ada sekitar 3.584.394 hektar lahan kering dan 210.774 hektar lahan basah di NTT.

Beliau menawarkan pendekatan Circular Economy dengan penggunaan kembali sumberdaya pertanian melalui reducing, reusing dan recycling untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.
“Tanaman kelor merupakan salah satu potensi emas untuk pemberdayaan lahan masyarakat karena merupakan sumber pangan berkualitas. Juga baik untuk konservasi dan penambahan unsur hara tanah, “jelas lulusan Doktor Universitas Adelaide-South Australia itu.

Direktur Politani Kupang, Ir. Thomas Lapenangga, MS menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung program-program pemerintah. Menurutnya, penelitian-penelitian dosen dan upaya pengabdian masyarakat diarahkan pada masalah khas NTT seperti optimalisasi lahan kering, pangan lokal, pakan ternak, kesehatan hewan dan lain sebagainya.
“Kami juga mengembangkan pengolahan hasil tanaman kelor. Kami mengajak bapak Gubernur untuk mencicipi mie dan pangsit kelor dari hasil kerajinan dan pengolahan anak-anak Teknokogi Hasil Pangan,” ungkap Thomas.

Untuk meningkatakan daya saing, jelas Thomas Lapenangga, Politani telah mengusulkan pembukaan Program Studi Magister Sains Terapan Ketahanan Pangan kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2018 ini. “Kami juga sedang mengembangkan pabrik pakan ternak mini. Dalam satu jam, pabrik ini dapat memproduksi satu ton pakan ternak babi, ayam dan sapi,”jelas Thomas.

Para wisudawan/ti Politani periode Oktober 2018 berjumlah 306. Terdiri dari 55 orang Sarjana Sains Terapan dan 251 orang Ahli Madya. Berasal dari lima jurusan yakni Manajemen Lahan Kering, Peternakan, Kehutanan, Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Perikanan dan Kelautan. Kelima lulusan terbaik dengan predikat “Dengan Pujian” mendapatkan piagam dan tabungan dari Bank NTT sebesar Rp. 2 juta per orang.

Hadir pada kesempatan tersebut Unsur Forkompinda Provinsi NTT, para mantan Direktur Politani, orang tua dan keuarga wisudawan/ti, civitas akademika Politani, insan pers dan undangan lainnya. (*/humas)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Silahturahmi Idul Fitri, Dubes AS Apresiasi Keamanan Indonesia

    Silahturahmi Idul Fitri, Dubes AS Apresiasi Keamanan Indonesia

    • calendar_month Rab, 5 Jun 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menerima Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan yang bersilahturahmi pada gelaran Open House Idul Fitri di rumah dinasnya. “Merupakan kehormatan Dubes Amerika Serikat datang ke rumah saya, (beliau) sekaligus memberikan apresiasi terhadap keamanan Indonesia yang terjaga dengan baik, dengan selamat,” […]

  • IMO-Indonesia Pertanyakan 60% Belanja Iklan Nasional Diambil Asing

    IMO-Indonesia Pertanyakan 60% Belanja Iklan Nasional Diambil Asing

    • calendar_month Ming, 12 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Pernyataan Presiden Jokowi pada Hari Pers Nasional 2023 pada Kamis, 9 Februari 2023 di Medan Sumatra Utara, membuat publik dan pengusaha media nasional tercengang. Bagaimana tidak, presiden dengan jelas dan akurat menyebut bahwa 60 persen belanja iklan nasional diambil asing. “Kenapa bisa begitu?” tukas Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO)-Indonesia Yakub […]

  • Pemprov NTT Raih Opini WTP 10 Tahun Berturut-turut

    Pemprov NTT Raih Opini WTP 10 Tahun Berturut-turut

    • calendar_month Sab, 24 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 46
    • 1Komentar

    Loading

    “Laporan WTP adalah sebuah evaluasi menyeluruh terhadap kinerja fiskal dan tata kelola pemerintahan. Opini WTP adalah pintu masuk bukan titik akhir sebab WTP mencerminkan kualitas kinerja keuangan” Ketua DPRD, Emilia Nomleni.   Kupang | Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) kembali memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan […]

  • Lempar Monyet & Bola Panas Formula-E : Tanggung Jawab Siapa?

    Lempar Monyet & Bola Panas Formula-E : Tanggung Jawab Siapa?

    • calendar_month Jum, 3 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Andre Vincent Wenas Melihat lintasan historis even Formula-E ini, maka Gubernur (eksekutif) serta DPRD DKI Jakarta periode 2014—2019 plus ketujuh fraksi DPRD periode sekarang yang menolak interpelasi tentulah merupakan pihak paling bertanggung jawab! Tak boleh ada yang cuci-tangan, buang badan atau pura-pura bego. Naga-naganya sekarang ada yang mau lempar monyet atau bola panas ke […]

  • Ody Kalake Beber Geografi Iklim NTT di World Water Forum

    Ody Kalake Beber Geografi Iklim NTT di World Water Forum

    • calendar_month Jum, 24 Mei 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Nusa Dua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari 609 pulau (data Pemprov NTT, baca https://www.pemprov-ntt.com/tentang) dengan populasi 5,7 juta orang. NTT masuk dalam kategori iklim semi-arid di mana rata-rata musim hujan hanya selama 3 hingga 4 bulan per tahun. Rata-rata curah hujan adalah 1.523 mm/tahun yang mana Kabupaten Lembata menjadi daerah dengan curah hujan […]

  • Ayo Terapkan 4 Sehat 5 Sempurna Kekinian Hadapi Covid-19

    Ayo Terapkan 4 Sehat 5 Sempurna Kekinian Hadapi Covid-19

    • calendar_month Rab, 27 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Kita yang menginjak usia 40 tahunan tentu masih ingat dengan slogan 4 Sehat 5 Sempurna. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau GTPPC19 Doni Monardo mengadopsi slogan itu untuk menghadapi virus SARS-CoV-2 yang sedang melanda tanah air. Dulu, slogan 4 Sehat 5 Sempurna digunakan sebagai pengingat yang mudah untuk masyarakat. Masyarakat […]

expand_less