Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Nono vs Mono – Tepis Stigma Namkak NTT

Nono vs Mono – Tepis Stigma Namkak NTT

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 2 Feb 2023
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Oleh: Jondry Siki, CMF

Nusa Tenggara Timur; salah satu provinsi yang unik di Indonesia. Keunikannya cukup mencolok di mata nasional. Hal ini dapat dilihat dari pelbagai aspek sosial di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Berbicara tentang bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi, NTT sering dan bahkan terus-menerus disoroti oleh pemerintah pusat.

Nusa Tenggara Timur kerap dilabeli sebagai provinsi 3 T; terdepan, terluar, dan tertinggal. Pelabelan itu tidak terlepas dari kenyataan yang ada di NTT seperti selalu terbelakang dalam hal indeks prestasi Nasional, hal ini tidak mengherankan jika Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pendidikan NTT membuat indeks pendidikan nasional menurun.

Selain pendidikan, ada juga dua isu lain yakni kesehatan dan ekonomi. Provinsi NTT juga mendapat predikat sebagai provinsi termiskin. Hal ini mendorong pemerintah pusat untuk membangun banyak bendungan untuk meningkatkan produksi pertanian di NTT.

Isu berikutnya adalah tentang kesehatan. Nusa Tenggara Timur mendapatkan sorotan karena angka gizi buruk masih tinggi yakni stunting. Pemerintah daerah dan pusat bekerja sama menanggulangi gizi buruk di NTT agar membebaskannya dari predikat termiskin dan terbelakang.

Nono “Angkat Citra Pendidikan NTT”

Ketika jagat maya disibukkan dengan Fajar Sadboy dan Ayya, ada satu sosok yang tidak dikenal mengharumkan nama Indonesia dari balik perbukitan Amarasi dia adalah Nono. Siswa SD kelas 2 berhasil meraih juara 1 (satu) Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition 2022

Setelah nama Nono tercium oleh media akan kecerdasannya dalam ilmu matematika, ia pun diundang oleh media nasional ke Jakarta untuk wawancara dan bincang-bincang seputar lomba dan kecerdasan serta kecepatan dalam menghitung kendati tanpa bantuan kalkulator.

Pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau akrab disapa Nono ini pun seketika mendadak viral sehingga perbincangan media tentang Fajar Sadboy pun tergantikan. Nono bocah jenius asal Amarasi telah membuat nama NTT semakin harum dan dihargai. Kecerdasan Nono membuka mata kita bahwa meski terkendala oleh fasilitas namun karena kemauan yang kuat setiap tantangan bisa di atasi.

Namkak: Biang Kerok ketertinggalan?

Beberapa label atau cap bagi NTT yang lahir dari NTT sendiri adalah “Namkak” kata ini berasal dari bahasa Timor Dawan dari bentuk kata benda “Mkakat” yang artinya menganga, kebingungan dan kebodohan. Kata “Namkak” merupakan perubahan bentuk dari “Mkakat” yang digunakan untuk subjek orang ketiga.

Untuk subjek orang pertama (saya) dari kata “Mkakat” adalah “umkak” artinya saya bingung, saya ternganga, saya bodoh. Lalu untuk subjek orang kedua (kamu) adalah “mumkak” yang artinya kamu bingung, kamu ternganga dan kamu bodoh. Lantas yang selama ini kita gunakan adalah subjek orang ketiga (dia, mereka). Artinya kata Namkak tidak melibatkan saya dan kamu atau kita tetapi itu tentang mereka.

Sehingga bentuk ketiga dari “Mkakat” adalah “Namkak” yang artinya dia bingung, dia bodoh atau mereka bingung, mereka bodoh. Lantas yang yang dimaksudkan mereka adalah orang-orang yang tidak menyadari apakah mereka Namkak atau tidak karena fasilitas yang ada belum memadai.

Nono vs Mono

Presentasi yang diraih Nono mencoba untuk mengurangi stigma tentang NTT yang Namkak serta bodoh. Kecerdasan Nono patutlah diapresiasi mengingat Nusa Tenggara Timur selalu terbelakang dalam hal pendidikan. Rupanya dengan prestasi yang diraih Nono membuka mata nasional bahasa NTT juga bisa.

Selama ini NTT masih terbelenggu dengan cap “mono” artinya bodoh karena prestasi belajar NTT secara nasional selalu urutan ketiga dari belakang setelah Papua dan Papua Barat. Namun, kita tetap bangga bahwa di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan, masih ada siswa NTT yang bisa mengharumkan nama NTT dan Indonesia di mati dunia.

Nono telah menepis Mono. Banyak anak NTT menjadi “mono” karena tidak ada daya juang untuk mendapatkan prestasi belajar. Anak-anak NTT yang berprestasi selalu gagal untuk menggapai cita-cita karena ada konspirasi di institusi negara yang ada di provinsi ini.

Bahkan Putra putri daerah NTT tak satu pun yang lolos dalam rekrutmen perwira Polri di NTT. Ini salah satu bentuk tak langsung bahwa anak-anak NTT masih “mono”. Kendati demikian, kejujuran perlu diperhatikan sebab banyak anak NTT yang berprestasi namun gagal dalam meraih cita-cita.(*)

*/Penulis merupakan Pegiat Literasi NTT & Alumnus Fakultas Filsafat Unwira Kupang

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Liburan Mewah 8 Wisatawan di Labuan Bajo Nyaris Jadi Mimpi Buruk

    Liburan Mewah 8 Wisatawan di Labuan Bajo Nyaris Jadi Mimpi Buruk

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Mereka berangkat dari Labuan Bajo sekitar pukul 10.00 WITA dengan tujuan menikmati keindahan Pulau Komodo, namun baru beberapa jam berlayar, bencana datang tanpa peringatan.   Labuan Bajo | Sebanyak 8 (delapan) orang wisatawan mancanegara yang sedang asyik menikmati liburan mewah di Labuan Bajo nyaris berubah menjadi sebuah mimpi buruk yang tak bisa mereka lupakan sepanjang […]

  • Kumham NTT Siap Bantu Pemda Sumba Barat Wujudkan Perda Berkualitas

    Kumham NTT Siap Bantu Pemda Sumba Barat Wujudkan Perda Berkualitas

    • calendar_month Sab, 25 Sep 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Waikabubak, Garda Indonesia | Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone bersama tim perancang peraturan perundangan disambut hangat Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade di ruang kerjanya pada Jumat, 24 September 2021. Kunjungan ini guna memenuhi undangan Pemda Sumba Barat untuk melakukan assesment dalam rangka penyusunan naskah akademik dan 4 (empat) draft Ranperda Kabupaten Sumba Barat. Adapun ranperda yang di- […]

  • Cegah Klaster Komunitas, IMO Indonesia DPW NTT Budayakan Rapat Virtual

    Cegah Klaster Komunitas, IMO Indonesia DPW NTT Budayakan Rapat Virtual

    • calendar_month Ming, 22 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sehubungan dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mana per Jumat, 20 November 2020 (data Gugus Tugas Covid Kota Kupang, konfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 342 orang [Naik sebanyak 25 Orang], masih dirawat 185 orang [naik sebanyak 25 orang]; Sembuh sebanyak 146 orang; dan […]

  • Johanis Uly Imbau Masyarakat Sabu Raijua Sadar Wisata

    Johanis Uly Imbau Masyarakat Sabu Raijua Sadar Wisata

    • calendar_month Sen, 30 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Johanis Uly, sosok milenial Calon Wakil Bupati Sabu Raijua mengharapkan masyarakat agar sedini mungkin memahami dan menggali potensi wisata yang beragam dan mempunyai nilai jual tinggi di Kabupaten Sabu Raijua. Baca juga :  http://gardaindonesia.id/2019/08/21/jo-uly-sosok-milenial-calon-wakil-bupati-sabu-raijua/ Kepada Garda Indonesia pada Senin, 30 September 2019, Jo Uly sapaan akrabnya mengharapkan agar masyarakat Sabu Raijua […]

  • Kapolri Merotasi 11 Jenderal Polisi

    Kapolri Merotasi 11 Jenderal Polisi

    • calendar_month Sen, 26 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerbitkan surat telegram berisi mutasi di sejumlah jabatan di lingkungan institusi Polri dengan nomor: ST/2046/IX/KEP./2022. Sigit merotasi 11 jenderal polisi yang dirotasi. Perincian 11 jenderal polisi ini, 4 (empat) berpangkat inspektur jenderal (irjen), kemudian 7 (tujuh) lainnya pangkat brigadir jenderal (brigjen). Jenderal yang terkena rotasi […]

  • DR Ganjar Harimansa: Surat adalah Citra Diri

    DR Ganjar Harimansa: Surat adalah Citra Diri

    • calendar_month Sab, 21 Jul 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – “Menulis surat merupakan cerminan citra diri “, demikian penegasan DR Ganjar Harimansa, Kabid Perlindungan Pusat Pengembangan dan Perlindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat Penyuluhan dan Lomba Penggunaan Bahasa Indonesia pada Tata Naskah Surat Dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Kupang, Jumat/20 Juli […]

expand_less