Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Jaksa Ini Apes Ditangkap KPK, Padahal Semua Juga Pemain

Jaksa Ini Apes Ditangkap KPK, Padahal Semua Juga Pemain

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month 8 jam yang lalu
  • visibility 49
  • comment 0 komentar

Loading

Jumat Keramat, momen penangkapan tikus got gorong-gorong. Setelah kita telanjangi Bupati Bekasi yang di-OTT KPK bersama ayahnya, sekarang kita ke Kalimantan Selatan (Kalsel). Tepatnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Di sini lebih parah, jaksa yang biasa tangkap koruptor, malah ditangkap KPK.

Namanya bukan kaleng-kaleng, Dr. Albertinus Parlinggoman Napitupulu S.H., M.H. Gelarnya panjang. Doktor hukum. Jaksa karier. Mantan “pahlawan” pemberantas korupsi di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Selama tiga tahun, beliau digambarkan bak bendungan raksasa penahan banjir duit haram. Prestasi paling sering dielus-elus media. Berhasil memulihkan kerugian negara Rp1,3 miliar dari kasus pengadaan kapal penangkap ikan tahun 2019. Angka yang dielu-elukan seperti mukjizat turun dari langit.

Waktu itu beliau dipuja. Tegas tapi humanis, kata brosur moralitas. Tegas seperti gempa bumi yang bikin pejabat gemetar, humanis seperti embun pagi di baliho upacara. Senyum rapi. Dasi lurus. Aura aparat bersih. Saat dimutasi dari Tolitoli, konon masyarakat menangis, seolah pahlawan super pulang ke planet asalnya.

Lalu datanglah September 2025. Seperti angin monsun membawa hujan emas, sang doktor mendarat mulus sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara. Baru lima bulan menjabat. Lima bulan, belum sempat foto keluarga di rumah dinas benar-benar berdebu. Tapi aktivitasnya padat. Mulai dari upacara, peringatan hari besar, pose formal, jargon tegas-humanis kembali dipamerkan.

HSU sendiri bukan tanah steril. Tahun 2021, bupatinya pernah kena OTT KPK. Kasus berlanjut sampai 2022–2023, menyeret pejabat Dinas PUPR. Tapi selama ini, aparat penegak hukum di wilayah itu aman sentosa. Jaksa, polisi, hakim, ibarat gunung yang katanya suci, tak pernah tersentuh tsunami KPK. Publik pun berharap, akhirnya ada penjaga hukum seteguh Merapi, siap menahan lahar korupsi.

Harapan itu ternyata cuma payung kertas di tengah badai. Tanggal 18 Desember 2025, tanpa sirene, tanpa aba-aba, KPK datang seperti tsunami Aceh 2004. OTT ke-11 tahun ini. Sang doktor agung digelandang. Bersama Kasi Intel Kejari HSU Asis Budianto, plus beberapa pihak swasta. Barang bukti? Uang tunai ratusan juta rupiah, mengalir deras seperti banjir bandang di musim hujan Kalimantan. Dugaan pemerasan dan suap.

Baru lima bulan menjabat. Belum genap satu semester. Tapi panennya langsung raya. Seperti gunung api yang baru bangun tidur, langsung memuntahkan lava panas ke kantong sendiri.

Di sinilah tragedi nasional itu mencapai klimaks komedinya. Jaksa ini dibilang apes. Apes karena ditangkap. Apes karena kena OTT. Padahal di negeri ini, semua juga main. Bupati main. Pejabat main. Pengusaha main. Aparat main. Wasit ikut main. Penonton pura-pura buta. Tapi entah kenapa, cuma dia yang kena siklon KPK. Yang lain licin seperti ikan di sungai keruh, kena ombak dikit, lalu berenang bebas lagi.

Dulu dipuja setinggi langit, kini ambruk seperti bendungan jebol. Dari simbol keadilan, berubah jadi lumpur hipokrisi. Jaksa korup bukan sekadar pelanggaran hukum, ini bencana alam kepercayaan publik. Gempa pengkhianatan bermagnitudo tak terukur. Perut rakyat mual. Kepala pening. Hati muntah busa. Ingin rasanya meludah di wajahnya.

Koruptor berjubah toga bukan cuma mencuri uang, tapi juga membuang harapan rakyat ke got yang sudah penuh bangkai moral. Wajar kalau publik marah, muak, ingin meletus seperti gunung berapi. Karena di lapangan bola korupsi nasional ini, kartu merah cuma berlaku untuk yang apes.

“Bang, anggapan umum di masyarakat, bila ATM masih penuh, jaksa pun sopan. Bila ATM kosong, mereka liar dan berubah menjadi singa lapar. Yang ditangkap itu memang lagi apes saja. Padahal, sejatinya mereka pemain. Agar aman, hanya oknum.”(*)

 

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pilkada 2020, IMO-Indonesia DPW NTT Helat Webinar Protokol Kesehatan

    Pilkada 2020, IMO-Indonesia DPW NTT Helat Webinar Protokol Kesehatan

    • calendar_month Sab, 28 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di tengah pandemi COVID-19, segera dilaksanakan pada Rabu, 9 Desember 2020 dan menjadi atensi IMO-Indonesia untuk turut berpartisipasi menyukseskan hajatan besar di 270 daerah. Khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pilkada serentak bakal dilaksanakan di 9 kabupaten yakni Kabupaten TTU, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Ngada, […]

  • ‘Nekaf Mese Ansaof Mese’ Satu Hati Satu Jiwa Pengurus IKABI 2021—2024

    ‘Nekaf Mese Ansaof Mese’ Satu Hati Satu Jiwa Pengurus IKABI 2021—2024

    • calendar_month Ming, 6 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Nekaf Mese Ansaof Mese Tah hunaka mese tiun oemata mese, Neno Biboki Funan Biboki  – Salu Miomaof Kuluan Maubesi Pah Timo Bi Mafutus Maklion Nok Pah Indonesia, Te Maneak Usif Maneak Tob,” demikian penggalan filosofi pengukuhan Ikatan Keluarga Biboki (IKABI) Periode 2021—2024 yang disampaikan oleh Romo Valens Boy, Pr. Terjemahan harafiah […]

  • “SITA PERHATIAN” Pidato Dwi Bahasa Deven Ndaparoka di 50th Yayasan Binawirawan

    “SITA PERHATIAN” Pidato Dwi Bahasa Deven Ndaparoka di 50th Yayasan Binawirawan

    • calendar_month Sen, 30 Sep 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang | Perayaan 50 tahun Yayasan Binawirawan berlangsung semarak di lapangan SMP Assumpta Kupang, melecutkan berbagai pentas seni nan memukau. Tampak terlihat pada Sabtu petang, 28 September 2024. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, hingga SMP. Mereka memeriahkan acara dengan penampilan paduan suara, tarian daerah, story telling, fashion show, […]

  • Imlek 2023, Pemkot Kupang & Paguyuban Tionghoa Kolaborasi

    Imlek 2023, Pemkot Kupang & Paguyuban Tionghoa Kolaborasi

    • calendar_month Ming, 22 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 120
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Pada momen Imlek, Pemerintah Kota Kupang bersama paguyuban etnis Tionghoa di memasang lampion di sepanjang Jalan El Tari. Pemasangan lampion berlangsung sejak tanggal 19 Januari 2023 (sebelum perayaan Imlek) hingga 31 Januari 2023. Selain pemasangan lampion, rencananya akan dilaksanakan atraksi budaya termasuk di dalamnya pertunjukan barongsai untuk memeriahkan perayaan Imlek […]

  • Wisata Literasi IGI Flotim & Hasrat Menulis Siswa SMPS St. Antonius Padua

    Wisata Literasi IGI Flotim & Hasrat Menulis Siswa SMPS St. Antonius Padua

    • calendar_month Sel, 3 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh Helmy Tukan, S.Pd. Larantuka, Garda Indonesia | Terik Surya pada sisa hari ini tak sedikitpun melunturkan semangatku bersama teman-teman pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Flores Timur untuk terus menyusuri setiap jalan dan kelokan pada tubuh Tanah Lamaholot ini. Sang Surya begitu angkuh meski ia tahu bahwa senja akan segera hadir untuk menjemputnya pulang, entah […]

  • Noel Ebenezer Mengaku Bersalah dan Tak Ajukan Praperadilan

    Noel Ebenezer Mengaku Bersalah dan Tak Ajukan Praperadilan

    • calendar_month Rab, 3 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 301
    • 0Komentar

    Loading

    Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 20 Agustus 2025 yang mengamankan 14 orang. Dari jumlah itu, 11 orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Noel Ebenezer yang menjabat sebagai Wamenaker.   Jakarta | Mantan Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) akhirnya mengakui perbuatannya dalam kasus dugaan korupsi terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja […]

expand_less