Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Bekal KKN — Undana Latih Mahasiswa Bikin Pupuk Bokashi

Bekal KKN — Undana Latih Mahasiswa Bikin Pupuk Bokashi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sab, 6 Jul 2019
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Undana (Universitas Nusa Cendana) Kupang akan melepas 3.004 orang mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester ganjil 2019/2020 pada Senin, 8 Juli 2019. Sebelum para mahasiswa bergabung bersama masyarakat selama 2 (dua) bulan, mereka dibekali dengan beberapa program yang dinilai bermanfaat.

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2019/07/03/pembekalan-3-004-mahasiswa-kkn-undana-rektor-jaga-nama-baik-almamater/

Salah satu program yang diberikan sebagai bekal calon mahasiswa KKN adalah pelatihan pembuatan pupuk bokashi. Tujuannya agar mahasiswa KKN bisa membantu masyarakat memanfaatkan limbah ternak yang ada di lingkungan menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman.

Hal tersebut dibenarkan oleh Noya Letuna, S. Sos., MA., ketika ditemui  Garda Indonesia di gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Undana, pada Sabtu, 6 Juli 2019.

“Kita lihat tempat-tempat yang menjadi lokasi KKN adalah daerah pertanian. Agar dapat membantu masyarakat mengurangi pengeluaran pembelian pupuk, maka kita bekali mereka dengan pelatihan pembuatan pupuk bokashi”, ujar Noya Letuna.

Lanjut Noya, “Waktu kita tidak cukup, sehingga dalam 2 hari ini kita hanya memberikan pelatihan pembuatan pupuk bokashi bagi mahasiswa yang nantinya di kabupaten, karena jarak tempuhnya jauh jadi harus kelar semuanya sebelum terjun ke masyarakat. Kalau yang di kampus dan kota Kupang setelah pelepasan”, imbuhnya.

Pelatihan pembuatan pupuk bokashi dilakukan selama 2 hari tanggal 5—6 Juli 2019. Pada hari pertama diberikan pembekalan untuk calon mahasiswa KKN dengan lokasi Daratan Timor dan Pulau Alor, sedangkan hari kedua untuk Daratan Flores, Sumba dan Rote.

Sementara itu, Instruktur pelatihan pembuatan pupuk bokasi, Dr. Ir. Twen O. Dami Dato, MP, mengatakan bahwa bahan baku pembuatan pupuk bokasi sangat mudah ditemukan di lingkungan masyarakat.

“Untuk bahan bakunya sangat mudah didapatkan yaitu dari limbah ternak, juga bisa menggunakan sisa pakan ternak, jerami, serbuk kayu, sekam padi, juga semak bunga putih (chromolaena odorata)”, ungkap Dr. Twen.

Dr. Ir. Twen O. Dami Dato, MP.

Berkaitan dengan semak bunga putih atau dalam bahasa Timor Dawan disebut Suf muti, lanjut Twen, bahwa tanaman ini tidak bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak namun sangat bermanfaat jika dibuat menjadi pupuk bokashi.

“Suf muti ini tidak bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak namun bisa diolah menjadi pupuk bokasi. Dan ini menjadi berkat bagi masyarakat, karena kedepan bisa menjadi komoditi yang dapat mendatangkan uang”, ujar dosen peternakan itu.

Untuk proses pembuatan pupuk bokashi, Twen Dato menjelaskan bahwa waktu yang dibutuhkan minimal 1 minggu. Bisa juga mencapai 2 minggu.

“Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan pupuk bokasi itu 1 minggu saja. Itu wajib dibalik setiap 5 jam. Kalau tidak dibalik maka waktu yang dibutuhkan bisa 2 minggu atau lebih”, ungkap Twen.

Lanjut Twen, untuk mengetahui akhir dari proses pembuatan pupuk bokashi, bisa diketahui dari suhunya. Sementara yang menjadi penentu keberhasilan pembuatan pupuk bokasi adalah kadar air yang digunakan.

“Selama proses pembuatan, suhu dari pupuk bokasi itu akan panas. Jika suhunya sudah kembali normal atau sudah dingin artinya pupuk bokashi sudah siap digunakan. Kalau penentu pupuk yang dibuat berhasil atau tidak itu ditentukan dari kadar airnya”, ujarnya.

Untuk mengurangi semua bahan baku yang digunakan, maka digunakan dekomposer. Ditambahkan gula pasir dan dedak halus sebagai makanan dari mikroba pengurai.

“Dekomposer yang digunakan biasanya adalah EM4, biasanya 1 liter itu digunakan untuk 1 ton kotoran ternak, sehingga hasil panen pupuk bokasinya bisa lebih dari 2 ton. Sementara sebagai makanan itu kita gunakan gula pasir dan juga dedak halus”, tutur Twen.

Doktor fakultas Peternakan itu berharap para mahasiswa KKN mampu mengubah pola pikir masyarakat agar tidak tergantung pada pupuk nonorgannik, tetapi bisa memanfaatkan apa yang disediakan lingkungan sebagai pupuk bagi tanaman.

“Saya berharap para mahasiswa KKN mampu menjadi agen perubahan di masyarakat, sehingga masyarakat beralih menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri, selain meminimalisir biaya yang dikeluarkan, hasil yang diperoleh dari penggunaan pupuk bokashi pada setiap tanaman itu hasilnya bisa lebih dari 2 kali lipat”, pungkas Twen Dato. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kabupaten Alor Bakal Dapat Terang Listrik PLN di Semua Pelosok

    Kabupaten Alor Bakal Dapat Terang Listrik PLN di Semua Pelosok

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Selain memperkuat infrastruktur listrik, PLN juga berfokus pada edukasi masyarakat mengenai pentingnya penggunaan listrik secara aman. Sinergi dengan pemerintah daerah menjadi kunci utama.   Kalabahi | PT PLN (Persero) terus mengukuhkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan akses listrik di seluruh pelosok Indonesia. Dalam semangat sinergi dan kolaborasi yang erat, jajaran manajemen PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan […]

  • Syuradikara Pusat Pembentukan Nilai, Pertukaran Gagasan, Kerja sama & Inovasi

    Syuradikara Pusat Pembentukan Nilai, Pertukaran Gagasan, Kerja sama & Inovasi

    • calendar_month Jum, 1 Sep 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Selama 70 tahun perjalanan Syuradikara, kita telah menyaksikan transformasi luar biasa dalam berbagai bidang. Dari awal pendiriannya hingga saat ini, lembaga pendidikan ini telah menjadi pusat perhatian untuk pembentukan nilai, pertukaran gagasan, kerja sama, dan inovasi. Dalam tujuh dekade ini, Syuradikara telah berhasil membangun jaringan yang kuat di antara para profesional, akademisi, dan praktisi dari […]

  • Listrik Menerangi 378 KK di Desa Tuapakas dan Desa Oemaman Kabupaten TTS

    Listrik Menerangi 378 KK di Desa Tuapakas dan Desa Oemaman Kabupaten TTS

    • calendar_month Kam, 23 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kualin-T.T.S, Garda Indonesia | Sebanyak 378 Kepala Keluarga (KK) merasakan manfaat listrik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus merasakan listrik gratis selama April—Juni 2020 di Desa Tuapakas dan Desa Oemaman, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara (NTT) Peresmian Listrik Gratis selama tiga bulan ditandai dengan menyalakan perdana listrik di Rumah Ibadah […]

  • PLN Alirkan Listrik ke 18 Desa Terpencil di NTT, Investasi 20,8 Miliar Rupiah

    PLN Alirkan Listrik ke 18 Desa Terpencil di NTT, Investasi 20,8 Miliar Rupiah

    • calendar_month Kam, 24 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Pasca-Badai  Seroja pada April 2021, PLN bergerak cepat melistriki 18 desa terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program listrik desa.  Dengan total investasi sebesar Rp.20,8 miliar, sekitar 742 warga di 18 desa tersebut telah menikmati listrik. PLN menginvestasikan senilai Rp.28 juta untuk melistriki tiap warga […]

  • WKRI DPC Kristus Raja Katedral Kupang Pilih Pengurus Baru

    WKRI DPC Kristus Raja Katedral Kupang Pilih Pengurus Baru

    • calendar_month Jum, 16 Jun 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Wanita Katolik Republik Indonesia Dewan Pengurus Cabang (WKRI DPC) Kristus Raja Katedral Kupang menghelat Konferensi Cabang (Konfercab) I pada Jumat, 16 Juni 2023 di aula Kedai Hopeng. Mengusung tema, “WKRI Dalam Bingkai Keadilan Ekologis Bagi Seluruh Ciptaan, Semakin Mengasihi dan Lebih Peduli”. Konferensi cabang I dimulai pada pukul 09.00 WITA—selesai dan […]

  • Paus Baru ke-267 Telah Terpilih, Siapakah Dia?

    Paus Baru ke-267 Telah Terpilih, Siapakah Dia?

    • calendar_month Jum, 9 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Habemus Papam (Puji Tuhan). Paus ke-267 Gereja Katolik akan muncul di jendela tengah Basilika Santo Petrus Vatikan.   Vatikan | Para Kardinal pemilih Paus baru pengganti Paus Fransiskus telah menghelat konklaf sejak Rabu pagi, 7 Mei 2025 waktu setempat. 133 Kardinal, termasuk Kardinal Suharyono dari Indonesia telah melakukan pemilihan Paus baru. Habemus Papam (Puji Tuhan) […]

expand_less