Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Tingkatkan Akses dan Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Ekonomi

Tingkatkan Akses dan Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Ekonomi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 2 Agu 2018
  • visibility 72
  • comment 0 komentar

Loading

Surabaya,gardaindonesia.id – Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) , Yohana Yembise,Kamis/2 Agustus 2018, memberikan keynote speech dalam acara Voyage to Indonesia’s Seminar on Women’s Participation for Economic Inclusiveness di Surabaya.

Seminar ini sebagai bagian dari program Kelompok Bank Dunia – Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional 2018 (AMS 2018), memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholder, baik dari dalam maupun luar negeri untuk membahas, bertukar pandangan, dan pengalaman tentang manfaat ekonomi bagi pemberdayaan perempuan.

“Ketidaksetaraan gender mengakibatkan dampak negatif dalam berbagai aspek pembangunan, mulai dari ekonomi, sosial hingga pertahanan dan keamanan. Beberapa lembaga internasional melihat ketidaksetaraan gender memiliki hubungan yang kuat dengan kemiskinan, ketidaksetaraan akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga akses keuangan,” tutur Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan perempuan harus diberikan akses yang sama dengan laki-laki. “Di Kementerian Keuangan, kami berusaha mendesign anggaran negara sedemikian rupa untuk mewujudkan anggaran yang responsif gender. Kami ingin perempuan dan laki-laki memperoleh akses, partisipasi, kontrol, manfaat yang sama dalam proses pembangunan,” tambahnya.

Ia berharap hasil dari seminar ini menjadi masukan dalam perumusan kebijakan ekonomi, terutama pada kebijakan-kebijakan terkait pemberdayaan perempuan.

Sementara itu, Menteri PPPA, Yohana Yembise mengatakan kondisi perempuan Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan. Banyak upaya yang telah dilakukan, namun data menunjukkan bahwa posisi dan status perempuan masih menghadapi hambatan dibandingkan laki-laki di berbagai bidang pembangunan.

Hal ini dibuktikan dengan data Indeks Pembangunan Gender (GDI) Indonesia adalah 92,6 sedangkan GDI dunia rata-rata adalah 93,8. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menempati posisi ke-6 dari semua negara ASEAN. Pemerintah menggunakan Indeks Pemberdayaan Gender (GEI) untuk mengevaluasi program-program pemberdayaan gender, dengan rata-rata GEI Indonesia selama 2010-2016 sebesar 70,10. Meskipun Indeks Pemberdayaan Gender sejak 2010 hingga 2016 terus meningkat setiap tahunnya, namun fakta kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia masih ada.

Menteri Yohana menjelaskan salah satu sektor yang menunjukkan kesenjangan antara laki-laki dan perempuan adalah pendidikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa rata-rata perempuan di Indonesia hanya berpendidikan sampai kelas tujuh atau kelas dua SMP.

Masih banyak perempuan yang tidak menyelesaikan pendidikan SMP dan hanya memiliki sertifikat sekolah dasar. Kondisi ini menyebabkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan yang masih jauh di bawah laki-laki. Berdasarkan data Sakernas (Survei Ketenagakerjaan Nasional) pada 2017, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan adalah 50, lebih rendah dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 83.

Dari jumlah total tenaga kerja, perempuan umumnya bekerja di sektor informal dengan persentase terbesar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sebesar 28 persen, diikuti oleh sektor perdagangan skala besar dan kecil sebesar 23 persen. Data Sakernas 2016 menunjukkan meskipun perempuan memiliki tingkat pendidikan yang sama, namun upah yang mereka terima lebih rendah dibandingkan laki-laki.

“Perempuan yang bekerja di sektor informal masih menghadapi berbagai kendala, diantaranya terbatasnya akses sumber daya keuangan dan modal, akses untuk mendapatkan informasi tentang produk atau pasar, dan akses untuk mendapatkan pelatihan keterampilan dan peningkatan kapasitas produk. Padahal peran perempuan dalam pembangunan ekonomi telah memberikan dampak besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014, dari jumlah pelaku usaha mikro dan kecil di Indonesia, hampir 70 persen dikelola oleh perempuan,” tutur Menteri Yohana.

Untuk mengurangi kesenjangan gender, terutama di bidang ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengembangkan kebijakan Industri Rumahan (IR) yang dilakukan oleh kelompok perempuan, informal, dan memiliki modal kecil. Skala kelompok usaha ini masih kurang mendapat perhatian, meskipun kelompok usaha ini perlu diberdayakan karena dampaknya yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kebijakan pengembangan IR yang telah dijalankan sejak 2016 telah menyentuh lebih dari 3000 industri rumah tangga perempuan di 21 kabupaten. Mereka telah menerima fasilitas, seperti pelatihan teknis dan bantuan peralatan produksi. Hasil evaluasi yang telah dilakukan pada 2018, sejumlah pelaku IR mengaku memperoleh banyak manfaat karena dapat meningkatkan pendapatan untuk membantu perekonomian keluarga.

“Satu hal yang juga penting untuk mengurangi kesenjangan gender adalah dengan menerapkan strategi keterlibatan laki-laki dalam pemberdayaan perempuan (HeforShe). Pemberdayaan perempuan dalam ekonomi merupakan salah satu program prioritas Kemen PPPA,” tegas Yohana. (PM PPPA + rb)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bangun Pos RPA di Lokasi Bencana, Menteri Bintang : Agar Aman & Nyaman

    Bangun Pos RPA di Lokasi Bencana, Menteri Bintang : Agar Aman & Nyaman

    • calendar_month Sab, 23 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Loading

    Sumedang, Garda Indonesia | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengunjungi langsung daerah kena dampak bencana longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Jumat pagi, 22 Januari 2021, guna memastikan kondisi perempuan dan anak di lokasi bencana, sekaligus meninjau Pos Ramah Perempuan dan Anak (RPA) yang telah didirikan di Pos pengungsian Taman […]

  • 10 Tahun Du Anyam: Menganyam Mimpi untuk Ekonomi Hijau Inklusif

    10 Tahun Du Anyam: Menganyam Mimpi untuk Ekonomi Hijau Inklusif

    • calendar_month Sab, 14 Sep 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 82
    • 0Komentar

    Loading

    Larantuka | Du Anyam, salah satu kewirausahaan sosial unggulan dari Indonesia Timur, merayakan satu dekade perjalanan dalam mewujudkan mimpi-mimpi besar dalam memberdayakan perempuan, meningkatkan ekonomi perempuan dan melestarikan budaya. Salah satu perayaan satu dekade ini, ditandai dengan keberhasilan memulai tonggak awal membawa kerajinan anyaman lontar dari Kabupaten Flores Timur ke pasar global yang seremoni pelepasannya dihelat […]

  • Panen Kangkung di Rutan Kelas IIB SoE, Wabup TTS : Contoh bagi Dinas–Dinas

    Panen Kangkung di Rutan Kelas IIB SoE, Wabup TTS : Contoh bagi Dinas–Dinas

    • calendar_month Rab, 29 Sep 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    SoE–NTT, Garda Indonesia | Rumah tahanan (Rutan) SoE kelas IIB memanen raya sayur kangkung yang ditanam oleh Kepala Rutan dan jajarannya bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di halaman Rutan kelas IIB SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, 27 September 2021. Pantauan Garda Indonesia, turut hadir Wakil Bupati TTS, Army […]

  • Presiden Jokowi Resmikan Rusun IAIN & STKIP PGRI Tulungagung

    Presiden Jokowi Resmikan Rusun IAIN & STKIP PGRI Tulungagung

    • calendar_month Ming, 6 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Tulungagung, gardaindonesia.id | Presiden Joko Widodo meresmikan 3 (tiga) Rumah Susun (Rusun) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur yang mengambil tempat di STKIP PGRI, Jumat (4/1/2018). Dari tiga rusun tersebut, 2 (dua) diantaranya merupakan rusun mahasiswa yakni Rusun IAIN dan STKIP PGRI Tulungagung. Sedangkan 1 (satu) rusun lainnya merupakan rusunawa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) […]

  • UMKM Batako Gunung Sari Bergeliat, PLN UIP Nusra Bantu FABA Mesin Cetak

    UMKM Batako Gunung Sari Bergeliat, PLN UIP Nusra Bantu FABA Mesin Cetak

    • calendar_month Sab, 18 Okt 2025
    • account_circle Tim PLN UIP Nusra
    • visibility 422
    • 0Komentar

    Loading

    Pengusaha UMKM Batako Gunung Sari, Khairul, menyampaikan bahwa dukungan PLN melalui program TJSL ini telah membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil penjualan.   Mataram | PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1 menyalurkan bantuan berupa mesin cetak batako dan limbah fly ash bottom ash (FABA) […]

  • Tembus Dunia, Bank NTT Gandeng Hitachi

    Tembus Dunia, Bank NTT Gandeng Hitachi

    • calendar_month Sel, 19 Jul 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Bank NTT terus melebarkan sayap bisnisnya dengan menggandeng berbagai perusahaan raksasa dunia. Terakhir bank kebanggaan masyarakat NTT ini menjalin kerja sama interkoneksi sistem layanan penjualan produk Multy Biller Host To Host System Deposit bersama PT Hitachi Channel Solutions Indonesia. Kerja sama ini dilaksanakan tepat di Bank NTT merayakan ulang tahunnya yang […]

expand_less