Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Lantik Dua Kepala Desa, Bupati Belu : ”Sombong itu Awal Kehancuran”

Lantik Dua Kepala Desa, Bupati Belu : ”Sombong itu Awal Kehancuran”

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 13 Des 2019
  • visibility 89
  • comment 0 komentar

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia| Bupati Belu, Willybrodus Lay meminta kepada 2 (dua) kepala desa yang dilantik, agar tidak menjadi sombong dengan jabatan. “Terhadap jabatan ini jangan sombong, karena sombong itu awal kehancuran! ” tegas Willy Lay.

Pernyataan tegas Bupati Belu tersebut disampaikannya saat mengambil sumpah dan melantik dua Calon Kepala Desa terpilih: Daniel Robert Vatika Novak, dilantik menjadi Kepala Desa Jenilu dan Markus Taus, dilantik menjadi Kepala Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat 13, Desember 2019 di Lantai I Kantor Bupati Belu.

Willy Lay menyarankan kepada kedua kepala desa itu, agar tetaplah menjadi seperti semula. “Karena hari ini dilantik, ada garuda di dada, aku (saya,red) menjadi sombong. Jadi, walaupun garuda ada di dada, tetap melayani masyarakat secara baik. Dan mulai hari ini, tidak lagi kita terkotak- kotak di masyarakat,” anjurnya.

Setelah dilantik, lanjut Bupati Belu, kepala desa harus melayani masyarakatnya dengan tidak lagi membeda- bedakan kelompok yang mendukung dan kelompok yang tidak mendukung. Kepala desa itu dilantik atas dasar sistem demokrasi. Dalam demokrasi, jelas yang memilih adalah masyarakat dengan jumlah suara terbanyak. Setelah dilantik, baik yang pilih maupun tidak pilih, harus tetap dilayani.

“Oh, kemarin ema ne la dukung hau, jadi program nia lanika hetan (Oh, kemarin orang ini tidak dukung saya, jadi program dia tidak terima,red). Kemarin si A tidak dukung. Dia datang urus KTP, kepala desa alasan sibuk. Dapat lihat kelompok itu datang, kepala desa keluar dari pintu belakang, menghindar,“ ujarnya.

Biasanya, lanjut Lay, kepala desa tidak ada masalah dalam hal pelayanan secara merata, tanpa membeda- bedakan. Justru tim sukses yang datang, lalu memberi bisikan kepada kepala desa untuk tidak boleh melayani kelompok yang tidak mendukung.

“Mau garis keras ka, mau garis lembut ka, semua itu kita punya masyarakat. Saya tidak mendengar ada laporan- laporan dari masyarakat. Di sini ada kesbang tolong pantau, pak kajari tolong pantau. Kalau ada hal- hal seperti itu silakan dilaporkan. Saya sebagai bupati akan mengambil tindakan tegas!” tandasnya.

Turut hadir dalam momen pelantikan itu, perwakilan Kepala Kejaksaan Negeri Belu, Ketua Komisi II DPRD Belu Theodorus S. Tefa, para pimpinan OPD lingkup Belu, Rohaniwan, para tokoh adat dan undangan lainnya.(*)

Penulis (*/HH)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Anaknya Dituduh Monopoli Bisnis di Lapas, Yasonna: Bohong Besar

    Anaknya Dituduh Monopoli Bisnis di Lapas, Yasonna: Bohong Besar

    • calendar_month Rab, 3 Mei 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menepis isu yang menyebut menyebut anaknya, Yamitema Tirtajaya Laoly terlibat dalam monopoli bisnis di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Yasonna bahkan blak-blakan menyebut tudingan tersebut sebagai sebuah kebohongan. “Ah bohong besar itu, enggak ada. Nanti ada keterangan dari kalapasnya,” ujarnya saat ditemui awak media […]

  • Wagub NTT Josef : “Harus Ada Terobosan Baru untuk Lahan Kering di NTT!”

    Wagub NTT Josef : “Harus Ada Terobosan Baru untuk Lahan Kering di NTT!”

    • calendar_month Jum, 9 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menegaskan bila bidang pertanian dikembangkan dengan baik maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Hal tersebut dikatakannya dalam Seminar Nasional Pertanian (Semnastan) VI & Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI), dengan tema ‘Masa Depan Pertanian Lahan Kering Kepulauan Menuju Ketahanan Pangan pada Era […]

  • Diskon Listrik PLN 50 Persen Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Klaim

    Diskon Listrik PLN 50 Persen Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Klaim

    • calendar_month Sel, 20 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 6Komentar

    Loading

    Program diskon 50 persen pada Mei 2025 dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang bertajuk “Bangkit Lebih Terang”. Pemberian potongan ini sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia PLN.   Jakarta | PLN kembali menghadirkan promo berupa potongan biaya tambah daya listrik sebesar 50 persen pada Mei 2025. Diskon ini berlaku selama 13 hari, terhitung mulai […]

  • Konflik di Timur Tengah, Indonesia Dorong Deeskalasi Iran Israel

    Konflik di Timur Tengah, Indonesia Dorong Deeskalasi Iran Israel

    • calendar_month Sel, 16 Apr 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Pemerintah Indonesia terus berupaya aktif untuk meredakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkat akhir-akhir ini. Dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia terus mendorong deeskalasi dan pengendalian diri di antara negara-negara yang terlibat. “Kita khawatir melihat perkembangan situasi […]

  • Gerakan Anti ‘Tot Tot Wuk Wuk’, Polri Resmi Stop Sirene Pejabat

    Gerakan Anti ‘Tot Tot Wuk Wuk’, Polri Resmi Stop Sirene Pejabat

    • calendar_month Sen, 22 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Loading

    Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan, meskipun ada undang-undang yang mengatur, penggunaan sirene harus memperhatikan kepatutan. Ia mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang kerap ikut macet dan berhenti di lampu merah jika tidak ada keperluan mendesak.   Jakarta | Gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial yang menolak penggunaan sirene dan strobo kendaraan pengawalan pejabat membuat […]

  • Cegah “Praktik Sunat Perempuan” Kekerasan Berbasis Gender

    Cegah “Praktik Sunat Perempuan” Kekerasan Berbasis Gender

    • calendar_month Rab, 15 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | “Dulu saya menganggap sunat perempuan adalah suatu kewajiban yang harus saya laksanakan. Setelah tahu dari seminar Kemen PPPA dan UNFPA bahwa P2GP tidak dibolehkan, saya kaget dan menyesal telah melakukan praktik tersebut. Itu hanyalah tradisi kuno, yang secara medis tidak ada manfaatnya,”. Pernyataan diungkapkan Ida Yuliana Alka, perempuan berusia 55 tahun […]

expand_less