Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Faktor Ganjar dan Andika, Strategi Jokowi Mengukur Politik Relawan

Faktor Ganjar dan Andika, Strategi Jokowi Mengukur Politik Relawan

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 12 Nov 2021
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Oleh : Ninoy Karundeng

Faktor Ganjar Pranowo ditambah Andika Perkasa membuat peta relawan Jokowi terpecah belah. Awalnya, Ganjar Pranowo hanya menimbulkan masalah bagi Puan Maharani, Prabowo, dan musuh kaum nasionalis.

PKS, PSI, Demokrat, dan NasDem sudah menangkap muntahan PDIP ketika Ganjar dipecat. Prabowo-Puan tetap jalan. Namun, faktor Panglima TNI Andika Perkasa mengubah segalanya. Tentu relawan kocar-kacir sekarang.

Maka, mereka mengurusi dapur dan kue Kabinet dan Kementerian BUMN – mengejar posisi komisaris. Yang tidak kebagian posisi komisaris nyinyir terhadap Jokowi. Caranya? Lewat membusukkan menteri.

Bahkan pernah Adian Napitupulu menyerang Erick Thohir, lalu diam. Ketemu Jokowi sebagai tawaran posisi politik. Tentu terkait PCR yang membawa-bawa LBP dan ET, untuk saat ini akan diam. Tak penting. Deal.

Hal seperti ini berulang sekarang. Menjelang reshuffle Kabinet Jokowi, sekaligus pelantikan Panglima TNI, untuk menempatkan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Perhubungan, para relawan berisik luar biasa. Apa pun dijadikan bahan untuk mengapitalisasi, memanfaatkan situasi untuk mencapai tujuan.

Saya dimintai komentar soal relawan yang sedang perang. Saya malah tertawa. Karena saya tahu makna relawan. Karena relawan terbagi menjadi minimal empat kategori. Masing-masing memiliki kepentingan.

Relawan influencer, seperti saya, Denny Siregar, Deddy Corbuzier, Abu Janda, Zeng Wei Jian, Ferdinan Hutahahean, dan sebagainya. Kelompok ini akan menghantam apa pun yang ada dinilai secara subyektif sebagai masalah bangsa dan negara. NKRI. Tentu masing-masing memiliki afiliasi.

Geng influencer kelas ini rentan serangan. Aktivitas sosial apa pun akan dimunculkan dan dimanfaatkan untuk menyerang, bukan hanya terhadap relawannya; namun bisa menyerang ke menteri, tokoh dan siapa pun. Pelintiran politik kadang melebihi porsi.

Contohnya, perkawinan Abu Janda. Karena aktivitas sosial politiknya, Abu Janda tentu bergaul dengan orang-orang top Prabowo, Said Aqil Shiradj, Yahya Staquf, dan Jokowi pun menjadi temannya. Afiliasi politik Abu Janda cair dan melawan radikalisme dan intoleransi. Maka, tak salah dia bergaul dengan kalangan nasionalis.

Alhasil, perkawinan Abu Janda yang kabarnya dihadiri oleh AM Hendropriyono dan Sufmi Dasco dijadikan serangan politik. Yang diserang bukan Abu Janda, namun Hendropriyono sebagai tokoh yang paling keras terhadap teroris, kaum intoleran, dan kelompok radikal.

Juga Sufmi Dasco diserang karena keberpihakan terhadap stabilitas politik menyatukan Jokowi-Prabowo, mendamaikan Natalius Pigai. Perang kepentingan terkait dengan Prabowo menjadi titik serang terhadap Sufmi Dasco. Aneh memang.

Di tengah persaingan politik dan peran relawan seperti itu, muncul kategori relawan lain. Ada relawan spesialis klarifikasi seperti Budiman Sudjatmiko, Nikita Mirzani, Deddy Corbuzier, Said Didu, dan Fahira Idris.

Mereka adalah relawan yang akan pasang badan untuk melakukan klarifikasi terkait isu apa pun. Terlepas dari kapabilitas dan keahlian mereka. Tentu untuk kepentingan mereka dan afiliasi mereka, serta garis politiknya.

Ada relawan parpol. Relawan parpol ini terafiliasi kepentingan politik praktis seperti Dewi Tanjung, Andi Arif, dan lainnya. Meraka akan pasang body and soul untuk kepentingan partai politik secara menyeluruh. All out.

Ada pula relawan tokoh atau figur. Misalnya, Haikal Hassan akan membela mati-matian Rizieq Shihab. Fahira Idris membela Anies Baswedan. Atau para relawan Jokowi membela Jokowi tanpa batas. Kadang lupa memberikan kritik kepada Jokowi. Nah, relawan seperti ini bisa disebut sebagai Relawan Komisaris. Mereka akan melakukan serangan dengan tujuan minta posisi komisaris.

Nah, faktor Ganjar Pranowo dan ditambah Andika Perkasa menimbulkan penguatan terhadap posisi politik Jokowi. Kini, Jokowi memiliki kaki kuat tambahan: Andika Perkasa. Ganjar Pranowo disimpan Jokowi, untuk dibuang Jokowi. Atau didukung Jokowi – dengan konsekuensi Jokowi dimusuhi PDIP. Berat.

Namun, sejatinya munculnya Andika Perkasa adalah perhitungan matang Jokowi untuk menetralkan Ganjar Pranowo, sekaligus menyeimbangkan kepentingan partai politik dengan kekuatan politik sesungguhnya: TNI, Polri, BIN dan Presiden. Parpol hanya urusan duit. (*).

Foto utama (*/koleksi IG Jokowi)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gubernur 2 NTT: “Moratorium TKI Untuk Benahi Bersama Pengiriman Tenaga Kerja“

    Gubernur 2 NTT: “Moratorium TKI Untuk Benahi Bersama Pengiriman Tenaga Kerja“

    • calendar_month Sab, 20 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Tenaga Kerja asal NTT yang mempunyai keinginan untuk bermigrasi melalui proses pengiriman tenaga kerja, harus sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Moratorium Pengiriman TKI/PMI yang dicanangkan dan dilaksanakan oleh Pemerintahan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi berdampak terhadap proses perekrutan, pelatihan dan pengirimanan tenaga kerja bersifat mengamankan dan mengawal proses pengiriman […]

  • Sinergi PLN, Pemda dan Uskup Ende untuk Resiliensi Energi Panas Bumi

    Sinergi PLN, Pemda dan Uskup Ende untuk Resiliensi Energi Panas Bumi

    • calendar_month Sen, 24 Mar 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Undang-Undang Panas Bumi mengatur pemanfaatan sumber daya ini secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. Panas bumi juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, seperti pengeringan hasil panen masyarakat termasuk kopi, kemiri, dan cengkeh serta pengembangan sektor pariwisata.   Ende | Guna mempercepat pembangunan pembangkit energi bersih di pulau Flores, PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) […]

  • COP29 Azerbaijan 2024, Transisi Energi PLN Menuju Energi Berkelanjutan

    COP29 Azerbaijan 2024, Transisi Energi PLN Menuju Energi Berkelanjutan

    • calendar_month Sel, 12 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 5
    • 0Komentar

    PLN telah merancang Green Enabling Transmision Line untuk mengevakuasi listrik hijau dari sumber energi baru terbarukan (EBT) mayoritas berada di wilayah terisolir. Membentang sepanjang 70 ribu kilometer, transmisi ini akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dan mengevakuasi listrik bersih ke pusat permintaan di perkotaan.   Baku | PLN (Persero) menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference […]

  • Presiden Jokowi : “Fokus Kita Mencegah Meluasnya Covid-19”

    Presiden Jokowi : “Fokus Kita Mencegah Meluasnya Covid-19”

    • calendar_month Sen, 30 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Mudik saat Idulfitri atau Lebaran merupakan tradisi yang melibatkan mobilitas orang yang sangat banyak di Indonesia. Sebagai gambaran, pada tahun 2019 terjadi pergerakan kurang lebih 19,5 juta orang ke seluruh wilayah Indonesia. Saat memimpin rapat terbatas melalui telekonferensi bersama jajarannya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa di tengah pandemi virus korona atau […]

  • Ayo Terapkan 4 Sehat 5 Sempurna Kekinian Hadapi Covid-19

    Ayo Terapkan 4 Sehat 5 Sempurna Kekinian Hadapi Covid-19

    • calendar_month Rab, 27 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kita yang menginjak usia 40 tahunan tentu masih ingat dengan slogan 4 Sehat 5 Sempurna. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau GTPPC19 Doni Monardo mengadopsi slogan itu untuk menghadapi virus SARS-CoV-2 yang sedang melanda tanah air. Dulu, slogan 4 Sehat 5 Sempurna digunakan sebagai pengingat yang mudah untuk masyarakat. Masyarakat […]

  • Selisik Kamp Timor Leste di Kupang, Lokasi Bantuan Fapet Undana dan BTN

    Selisik Kamp Timor Leste di Kupang, Lokasi Bantuan Fapet Undana dan BTN

    • calendar_month Kam, 17 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Menyusuri jalan setapak berlumpur, sebelum menggapai bekas pabrik kulit yang ditempati oleh sekitar 106 jiwa (30 kepala keluarga) di RT 09 RW 04, Dusun Air Sagu, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT); sangat memprihatinkan. Kondisi tanah berlumpur plus lapak berupa rumah darurat yang dibangun menggunakan […]

expand_less