Indonesia Sedia 15 Ribu Ha Lahan untuk Palestina Bangun Perkebunan Peternakan
- account_circle melihatindonesia
- calendar_month Ming, 2 Nov 2025
- visibility 164
- comment 0 komentar

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa lahan tersebut akan menjadi bentuk nyata solidaritas Indonesia terhadap Palestina, bukan hanya secara diplomatik.
Jakarta | Pemerintah Indonesia menyiapkan lahan seluas 10 ribu hingga 15 ribu hektare di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk mendukung investasi Pemerintah Palestina di sektor pertanian, peternakan, dan agroindustri.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa lahan tersebut akan menjadi bentuk nyata solidaritas Indonesia terhadap Palestina, bukan hanya secara diplomatik, tetapi juga melalui kerja sama konkret di bidang pangan dan ketahanan ekonomi.
Menurut Amran, kawasan ini akan dikembangkan dengan konsep klaster terintegrasi yang melibatkan BUMN, sektor swasta, serta mitra kebijakan internasional di Asia Tenggara dan negara-negara sahabat lainnya.
Ia berharap model ini dapat menjadi contoh kerja sama antarnegara yang berfokus pada ketahanan pangan global dan pembangunan berkelanjutan.
“Palestina menjadi bagian penting dalam inisiatif ini,” ujar Amran dalam keterangan pers, Sabtu, 1 November 2025.
Pada pertemuan dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, Amran menegaskan bahwa dukungan Indonesia bagi Palestina merupakan wujud kepedulian kemanusiaan yang lebih luas.
“Membantu Palestina bukan hanya soal pangan, tapi soal kemanusiaan. Saudara-saudara kita di sana berhak mendapatkan kehidupan yang layak, termasuk hak atas pangan,” katanya.
Kerja sama ini tidak hanya dalam bentuk investasi lahan, tetapi juga meliputi pertukaran teknologi pertanian berkelanjutan.
Indonesia akan berbagi pengalaman dalam penerapan teknologi irigasi hemat air, pertanian gurun, pengembangan benih tahan iklim, serta sistem pertanian digital dan hidroponik.
Di sisi lain, Palestina juga akan menyalurkan tenaga ahli untuk memperkuat sinergi di bidang riset dan pelatihan.
Pemerintah Indonesia berencana memperluas kuota pelatihan bagi petani muda dan pejabat pertanian Palestina, termasuk membuka program magang di lahan pertanian terintegrasi di Kalimantan dan Sulawesi.
Untuk memastikan kelancaran program, kedua negara akan membentuk Komite Kerja Bersama (Joint Working Committee) pada awal 2026.
Komite ini akan memfinalisasi rencana aksi serta memastikan implementasi proyek tepat waktu sesuai dengan kesepakatan bilateral.
Duta Besar Zuhair Al-Shun menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan yang konsisten terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut meski saat ini kunjungan tim teknis Palestina harus ditunda karena situasi keamanan yang belum kondusif.
“Kami menantikan waktu terbaik untuk melaksanakan proyek bersama ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Amran juga mengungkap bahwa Indonesia tengah membangun pusat produksi pangan di Sumatera dan Kalimantan untuk mendukung kebutuhan pangan Palestina.
Program ini merupakan lanjutan dari inisiatif pengiriman bantuan 10 ribu ton beras ke Palestina pada tahun sebelumnya.
Menurutnya, pusat produksi pangan tersebut akan memproduksi beras dan hortikultura dengan dukungan tenaga kerja Indonesia dan Palestina.
“Itu perintah langsung dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Beliau sangat luar biasa dengan ide-idenya,” ujar Amran.(*)
- Penulis: melihatindonesia
- Editor: Roni Banase











Saat ini belum ada komentar