Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Kementerian PPPA Bagi 1.134 Paket Kebutuhan Spesifik Perempuan & Anak

Kementerian PPPA Bagi 1.134 Paket Kebutuhan Spesifik Perempuan & Anak

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 8 Mei 2020
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga pada Jumat, 8 Mei 2020, memberikan paket pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak yang merupakan kelompok rentan terdampak Covid-19.

Pemenuhan kebutuhan spesifik oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada tahap awal ini didistribusikan melalui 18 lembaga dan 21 kelurahan di wilayah DKI Jakarta dan diberikan kepada 1.134 orang yakni 407 balita dan anak (di bawah usia 18 tahun), 98 anak yang memerlukan perlindungan khusus, perempuan kepala keluarga, lansia dan penyandang disabilitas sebanyak 629 orang (lansia 468, disabilitas 81, dan perempuan kepala keluarga 80) yang berasal dari keluarga miskin atau pra-sejahtera di DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memastikan hak perempuan dan anak terpenuhi. Kegiatan ini terlaksana atas dukungan para mitra dan jejaring kerja Kemen PPPA.

“Selama ini pemenuhan bantuan-bantuan yang sifatnya umum seperti sembako sudah ada. Nah, untuk bantuan sangat spesifik yang kami berikan hari ini fokus dulu di DKI Jakarta. Hari ini baru tahap pertama, menyusul tahap-tahap berikutnya juga akan diberikan bagi perempuan dan anak kelompok rentan terdampak lainnya,” ujar Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat menyampaikan arahan terkait pemberian paket pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak yang merupakan kelompok rentan terdampak Covid-19.

Pemberian bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam meringankan beban kelompok rentan khususnya para perempuan dan ibu yang terdampak Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial. Penyaluran bantuan ini diserahkan Menteri Bintang setelah sebelumnya dilakukan pendataan dan verifikasi oleh tim pendataan Kemen PPPA berkoordinasi dengan pemda, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat provinsi serta para mitra dan jejaring kerja Kemen PPPA. Distribusi bantuan kepada kelompok perempuan dan anak diprioritaskan untuk mereka yang berada di daerah padat penduduk, dan daerah miskin perkotaan.

“Tentunya ini salah satu contoh yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat luas baik pemerintah, dunia usaha, tokoh adat dan agama, bahwa di luar sana yang dibutuhkan masyarakat tidak hanya kebutuhan pokok saja tetapi ada kebutuhan spesifik baik untuk kebutuhan tumbuh kembang anak maupun kebutuhan kesehatan reproduksi bagi perempuan serta kebutuhan spesifik lansia,” terang Menteri Bintang.

Pemenuhan kebutuhan spesifik anak ditujukan bagi 5 kelompok, yakni anak usia 0—2 tahun, anak usia 3—4 tahun, anak usia 5—10 tahun, 10—17 tahun serta anak yang memerlukan perlindungan khusus. Bantuan yang diberikan tidak hanya untuk tambahan pemenuhan gizi dan nutrisi untuk proses tumbuh kembangnya, seperti kacang hijau, susu (hanya untuk anak di atas 2 tahun) dan vitamin, tetapi juga diapers (untuk bayi di bawah 2 tahun), sabun antiseptik, dan pembalut bagi perempuan dan remaja putri.

Sementara itu untuk bantuan spesifik perempuan dibagi ke 3 kelompok, yaitu perempuan disabilitas, perempuan lansia dan perempuan kepala keluarga. Bagi perempuan lansia berupa sabun, masker, suplemen, sarung tangan, susu dan diapers untuk perempuan lansia dan disabilitas.

Dalam acara tersebut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) beserta perwakilan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, mitra, dan jejaring Kemen PPPA.

“Kami menyampaikan terima kasih atas inisiatif pemenuhan kebutuhan spesifik untuk anak-anak terdampak Covid-19 untuk keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, dan juga bagi para lansia. Ini sebuah perhatian yang istimewa. Paket spesifik ini mengingatkan dan mengetuk kesadaran semua pihak, bahwa ada kebutuhan khusus kelompok rentan khususnya perempuan, anak, lansia dan disabilitas”, ungkap Missy dari lembaga masyarakat Kapal Perempuan.

Di sisi lain, Mieke dari lembaga masyarakat Kalyanamitra mengungkapkan pada masa pandemi Covid-19 anak-anak yang masih di bawah usia 18 tahun juga terdampak. Kebutuhan akan asupan gizi tinggi, vitamin, susu dan kebutuhan lainnya sangat dibutuhkan, namun saat ini sulit dibeli.

“Kami sangat senang sekali, Kemen PPPA memberikan perhatian terhadap kondisi anak-anak yang terdampak Covid-dengan memberi bantuan kebutuhan spesifik mereka,” ujar Mieke dari lembaga masyarakat Kalyanamitra.

Menteri Bintang juga menegaskan, bahwa seluruh unit kerja yang memiliki tugas urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah juga perlu melakukan langkah serupa, untuk pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak kelompok rentan di wilayah masing-masing, dengan menggandeng mitra dan jejaring kerjanya.

“Kebijakan kami untuk tidak memotong anggaran dana dekonsentrasi, diharapkan dapat turut meringankan beban perempuan dan anak di masa pandemi Covid-19. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan semua pihak sangat penting, tidak hanya di masa pandemi tetapi juga di setiap saat, dalam upaya kita untuk melindungi hak perempuan dan demi kepentingan terbaik anak,” tutup Menteri Bintang.

Pemberian pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak, juga menjadi bagian dari Gerakan #BERJARAK (Bersama Jaga Keluarga Kita) yang telah diinisiasi Kemen PPPA sejak Maret 2020, dan hingga hari ini telah dilaksanakan di 28 provinsi dan 382 kabupaten/kota. Gerakan #BERJARAK meliputi 10 Aksi yang digerakkan oleh relawan/kader, yakni: (1) Tetap di rumah; (2) Hak perempuan dan anak terpenuhi; (3) Alat perlindungan diri tersedia; (4) Jaga diri, keluarga, dan lingkungan; (5) Membuat tanda peringatan; (6) Menjaga jarak fisik; (7) Mengawasi keluar masuk orang dan barang; (8) Menyebarkan informasi yang benar; (9) Aktivasi media komunikasi online; dan (10) Aktivasi rumah rujukan.(*)

Sumber berita dan foto (*/Publikasi dan Media Kementerian PPPA)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pertamina Operasikan SPBU 24 Jam di Pulau Sumba

    Pertamina Operasikan SPBU 24 Jam di Pulau Sumba

    • calendar_month Sab, 10 Agu 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Waingapu | Saat ini, Pertamina telah mengoperasikan SPBU selama 24 jam di Waingapu, ibu kota kabupaten Sumba Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan memberikan imbauan kepada pengelola SPBU lainnya agar beroperasi selama 24 Jam untuk mengantisipasi peningkatan permintaan. Langkah ini diambil Pertamina pasca- peningkatan mobilitas akibat kampanye Pilkada serentak di 4 (empat) kabupaten Pulau […]

  • Prokes Ketat, Gubernur Lantik Bupati-Wabup Belu, Malaka & Sumba Barat

    Prokes Ketat, Gubernur Lantik Bupati-Wabup Belu, Malaka & Sumba Barat

    • calendar_month Sen, 26 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) resmi melantik 3 (tiga) Bupati dan Wakil Bupati hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 yakni Belu, Malaka, dan Sumba Barat periode jabatan 2021—2024 pada Senin pagi, 26 April 2021 di Aula El Tari. Pelantikan ketiga Bupati dan Wakil Bupati periode 2021—2024 ini mengedepankan protokol […]

  • Polisi Sita Aset 157 Miliar Hasil Korupsi Anak Usaha Jakpro

    Polisi Sita Aset 157 Miliar Hasil Korupsi Anak Usaha Jakpro

    • calendar_month Sel, 14 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Dittipidkor Bareskrim Polri terus melacak aliran dana dari kasus dugaan korupsi pengadaan barang atau jasa pembangunan infrastruktur Gigabit Passive Optical Network (GPON) oleh PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) pada 2017—2018. Polisi menyita aset sekitar Rp.157 miliar terkait perkara tersebut. “Telah dilakukan upaya penelusuran terhadap aliran uang hasil korupsi dan telah berhasil diselamatkan dalam […]

  • Jadi Guru Bantu, Satgas Yonif Mekanis 512/QY Ajar Anak Perbatasan Papua

    Jadi Guru Bantu, Satgas Yonif Mekanis 512/QY Ajar Anak Perbatasan Papua

    • calendar_month Rab, 11 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Keerom-Papua, Garda Indonesia | Personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY Pos Waris hadir menjadi tenaga guru bantu untuk mendukung pemerintah daerah dalam mencerdaskan generasi Papua di sekolah SD YPPK Waris, Kampung Banda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi  Papua. Demikian dikatakan Dansatgas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY Letkol Inf Taufik Hidayat di sela-sela kesibukannya di Kotis […]

  • Surga Tersembunyi  di Pulai Sabu Raijua

    Surga Tersembunyi di Pulai Sabu Raijua

    • calendar_month Sel, 10 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Oleh Yumi Ke Lele Sabu Raijua-NTT, Garda Indonesia | Bersyukur puji TUHAN dan terima kasih sebesar – besarnya kepada Pemda Sabu Raijua, atas kegiatan yang luar biasa tahun ini yaitu Festival Jelajah Pesona Kelabba Madja 2019 yang dihelat pada 9—12 September 2019. Sabu yang dulu, sangat berbeda dengan sekarang. Jika dulu, Pulau Sabu merupakan Pulau […]

  • “Lukisan Anak & Nama Bayi” Saat Menteri Bintang di Lokasi Pengungsi Mamuju

    “Lukisan Anak & Nama Bayi” Saat Menteri Bintang di Lokasi Pengungsi Mamuju

    • calendar_month Jum, 29 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Mamuju-Sulbar, Garda Indonesia | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga, meninjau lokasi dampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis, 28 Januari 2021. Bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, kunjungan Menteri Bintang Puspayoga guna […]

expand_less