Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Semiotika Politik Got

Semiotika Politik Got

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 12 Sep 2021
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Oleh: Andre Vincent Wenas

Akhirnya got naik kelas. Jadi wacana dunia sosial-politik nasional! Ada yang masuk got untuk inspeksi saluran, dan ada juga yang masuk got lantaran kecemplung. Inspeksi, itu artinya ya memeriksa on-the-spot (turba, turun ke bawah), kerja lapangan, kerja nyata, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Ini sering tidak disukai oleh bawahan yang malas dan sukanya kasih laporan ABS  (asal bapak senang).

Kucemplung, ya bisa gara-gara meleng, takabur, atau tidak waspada atau malah tidak peduli pada keadaan lingkungan, lantaran sibuk dengan hal lain. Istilah dalam manajemen sering diolok sebagai, “Semua kerjaan beres kecuali kerjaan utama, semua tugas dikerjakan kecuali tugas utama.”

Akhirnya semiotika politik got yang lagi naik daun akhir-akhir ini pun mengundang banyak tafsiran. Ada yang bilang, pejabat yang kecemplung (bukan inspeksi) got itu adalah tanda-tanda alam tentang keruntuhannya. Wuihh… serem.

Ya, kalau ingat cerita Prof. C.A. van Peursen (Strategi Kebudayaan), memanglah masyarakat kita dikenal masih hidup dalam tiga tahapan alam budaya sekaligus.

Ada yang masih di tahapan Mitis, yaitu sikap manusia dirinya masih merasa dikepung oleh berbagai kekuatan gaib di sekitarnya. Banyak dewa-dewi alam raya, penguasa kesuburan, api, keberuntungan, kesehatan (kejantanan), dan berbagai proyeksi minat atau hasrat lainnya masih eksis dalam pentas mitos kita semua.

Lalu ada juga yang berada di tahapan Ontologis. Yaitu mereka yang tidak lagi hidup dalam kepungan kuasa mistis, melainkan sudah bebas dan malah ingin meneliti segala hal. Mereka bisa mengambil jarak (distansi) terhadap obyek yang dulu dirasakan mengepung mereka (mitos). Ia mulai berteori tentang hakikat segala sesuatu (ontologi).

Kemudian ada yang sudah di tahapan Fungsional. Ini sikap dan alam pikiran yang tidak terpesona lagi oleh hal mistis. Juga ia tidak cuma ambil jarak dari obyek penyelidikannya (seperti sikap ontologis), ia melangkah lebih jauh dengan membuat semacam relasi atau suatu kebertautan yang baru terhadap segala sesuatu dalam lingkungannya. Obyek dipandang menurut peran atau fungsi yang dimainkan dalam relasi keseluruhan yang saling bertautan.

Tak usah terlalu pusing dengan teori di atas. Kita sadari saja bahwa semiotika got yang barusan naik daun ini memang bisa membantu menjelaskan fenomena politik kontemporer kita.

Bahwa got atau selokan itu adalah saluran air (kotor) yang secara fungsional adalah untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan.

Begitu menurut penjelasan di Wikipedia. Lalu penjelasan lanjutannya, selokan umumnya terdapat di pinggir jalan, didesain untuk mengalirkan kelebihan air hujan dan air permukaan dari jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, dan atap.

Secara teknis keterangannya begini, besarnya selokan dihitung atas dasar curah hujan tertinggi, aliran air buangan ataupun air tanah (khususnya didaerah pegunungan), ataupun dari waduk untuk mengalirkan air keperluan irigasi. Kalau kekecilan dapat mengakibatkan air dari selokan meluap keluar dari selokan bahkan dapat mengakibatkan banjir.

Agar air dalam selokan dapat berjalan dengan lancar perlu dilakukan perawatan selokan secara reguler untuk membuang aliran air dari sampah.

Jadi, kita mau melihatnya secara praktis dan sederhana saja.

Bahwa memang perlu got (selokan, saluran air) itu diinspeksi secara rutin. Diinspeksi itu artinya yang dilihat dan diperiksa adalah got itu sendiri. Diteliti dan diperiksa, jikalau got itu adalah saluran air yang besar ukurannya mungkin perlu turun ke bawahnya untuk diperiksa.

Lalu kalau got itu tidak ada penutupnya, dan dirasa bisa membahayakan warga (terutama untuk anak kecil dan ibu hamil misalnya), ya mestilah dipasang penutupnya.

Karena kalau tidak diperiksa (diinspeksi) dengan teliti, risikonya bisa mampat, atau malah kucemplung sendiri. Apa lagi kalau intensi jalan-jalan di perkampungan kota itu bukan untuk kerja inspeksi, tapi cuma untuk pencitraan, yah bablaslah…

Masyarakat pun bisa belajar dari semiotika got, atau politisasi got ini. Bahwa memilih pemimpin yang mau merendahkan diri untuk turun memeriksa ke bawah itu ternyata lebih baik, dari pada memilih mereka yang hanya mendongak ke atas sambil melambai-lambaikan tangan dan mengabaikan eksistensi got yang ada di bawah sana.

Namun semua sudah terjadi. Apa boleh buat.

Kita hanya mau bilang, jangan terlalu kecil hati, masih banyak kok got di Jakarta yang perlu diinspeksi.

Sabtu, 11 September 2021

Penulis merupakan pemerhati ekonomi-politik

Foto utama oleh ceklissatu.com

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gubernur Laka Lena Sebut Sampai Kapan NTT Pakai Listrik PLTD

    Gubernur Laka Lena Sebut Sampai Kapan NTT Pakai Listrik PLTD

    • calendar_month Sel, 29 Apr 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Merespons berbagai perspektif, keresahan, dan penolakan akan pengembangan proyek geotermal di pulau Flores, Gubernur Laka Lena menegaskan pentingnya menekan kemiskinan di NTT dengan meningkatkan pengembangan jalan, air, dan listrik bagi masyarakat.   Kupang | Semangat kolaborasi mengembangkan potensi energi panas bumi atau geotermal di pulau Flores ditunjukkan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur, Kementerian Energi Sumber […]

  • Publik Soal Hukuman Mati Ferdy Sambo, Ini Respons Kejagung

    Publik Soal Hukuman Mati Ferdy Sambo, Ini Respons Kejagung

    • calendar_month Sel, 14 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Ferdy Sambo dijatuhi hukuman mati oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta pada Senin, 13 Februari 2023. Vonis tersebut mengundang reaksi beragam dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan ihwal pidana mati sekaligus hukuman 20 tahun penjara pada terdakwa Putri Candrawathi serta 15 tahun penjara untuk terdakwa Kuat […]

  • YNS Sentuh Kebutuhan Dasar SMA Kristen Kesetnana

    YNS Sentuh Kebutuhan Dasar SMA Kristen Kesetnana

    • calendar_month Sab, 19 Apr 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Rabu, 16 April 2025, menjadi momen bersejarah bagi warga sekolah. Gedung SMA Kristen Kesetnana yang lama terbengkalai, kini rampung. Para siswa masuk kelas dengan rasa bangga. Sekolah bukan lagi sekadar tempat, tapi simbol perjuangan bersama.   TTS | Gedung sekolah SMA Kristen Kesetnana di Kecamatan Mollo Selatan, Timor Tengah Selatan (TTS), sebelumnya mangkrak karena keterbatasan […]

  • Terkait Virus Corona, BNPB Serahkan 10 Ribu Masker untuk 243 WNI di Tiongkok

    Terkait Virus Corona, BNPB Serahkan 10 Ribu Masker untuk 243 WNI di Tiongkok

    • calendar_month Rab, 29 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Bidang Logistik dan Peralatan mengirimkan bantuan 10 ribu lembar masker N95 untuk Warga Negara Indonesia (WNI) khususnya mahasiswa Indonesia yang berada di Wilayah Wuhan, Provinsi Hubei dan sekitarnya. Pengiriman tersebut dilakukan sebagai respon cepat BNPB atas permohonan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing terkait […]

  • Lagi, Kemenkumham Raih 2 BKN Award Tahun 2022

    Lagi, Kemenkumham Raih 2 BKN Award Tahun 2022

    • calendar_month Sen, 5 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berhasil mendapatkan penghargaan dalam BKN Award tahun 2022. Penghargaan diraih dalam 2 (dua) kategori penilaian untuk kementerian tipe besar. Kemenkumham meraih posisi pertama pada kategori Penilaian Kompetensi, kemudian posisi lainnya yang berhasil diraih yakni pada kategori Penerapan Pemanfaatan Data – Sistem Informasi dan CAT. Sekretaris Jenderal […]

  • Bingkisan Kecil bagi Pasukan Kuning Kota Kupang dari Rotary Kupang Central

    Bingkisan Kecil bagi Pasukan Kuning Kota Kupang dari Rotary Kupang Central

    • calendar_month Ming, 15 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Rotary Club of Kupang Central kembali melakukan bakti sosial kepada para Pasukan Kuning atau Petugas Kebersihan Kota Kupang dan keluarganya yang diselenggarakan dengan mengedepankan protokol kesehatan dan berjalan penuh kekeluargaan di Taman Nostalgia pada Sabtu, 14 Agustus 2021. Pada tahun sebelumnya, di lokasi yang sama, Rotary Club Kupang Central juga memberikan […]

expand_less