Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Komunikasi Hasil Kegiatan Statistik, Sebuah Refleksi

Komunikasi Hasil Kegiatan Statistik, Sebuah Refleksi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 4 Feb 2024
  • visibility 37
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Yezua Abel, Statistisi pada BPS Provinsi NTT

Komunikasi hasil kegiatan statistik menjadi jembatan antara statistisi dan pengguna data sehingga produk statistik yang dihasilkan dapat diterima, dipahami dan dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

Dalam tahap diseminasi data, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan manajemen rilis produk statistik kepada pengguna yakni pemerintah dan masyarakat luas mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan data dan rilis berbagai produk statistik. Hal ini  termasuk membantu pengguna untuk mengakses dan menggunakan output yang dihasilkan oleh BPS.

Produk statistik berupa data dan indikator dikemas dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik, infografis, berita resmi statistik, dan buku publikasi. Produk statistik tersebut disajikan melalui berbagai media atau forum seperti media digital cetak (web), atau melalui berbagai forum seperti seminar, focus group discussion (FGD), dan sebagainya. Mengkomunikasikan hasil kegiatan statistik merupakan tindak lanjut yang penting agar data  statistik  dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pertanyaan mendasar adalah bagaimana agar data dan indikator yang disajikan dalam berbagai produk statistik yang disampaikan kepada pengguna data menjadi relevan, mudah dipahami, dan memberi manfaat optimal? Ini harus menjadi perhatian dan direnungkan oleh setiap insan statistisi.

Jangkar Berpikir

Kegiatan statistik pada dasarnya adalah kegiatan ilmiah atau keilmuan untuk mencari kebenaran hakiki tentang permasalahan tertentu. Seperti statistik yang tidak statis, ilmu terus berkembang termasuk cara mempresentasikan hasilnya kepada publik. Namun apa pun perubahan yang kita lakukan harus mengakar pada prinsip keilmuan dan berangkat dari kesadaran makna bukan sekadar mengikuti sekumpulan prosedur.

Kesadaran makna dalam perspektif ilmu di dunia akademi dibagi menjadi tiga aspek yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi. Aspek ontologi membahas hakikat dan makna dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Sejatinya adalah menyampaikan kebenaran atau bukti (evidence). Aspek epistemologi membahas bagaimana memperoleh kebenaran itu atau rangkaian proses ilmiah yang harus dilakukan.

Aspek aksiologi menekankan pada kegunaan kegiatan ilmiah yakni untuk mencerdaskan masyarakat. Inilah  spirit yang mendorong seorang peneliti dalam menghasilkan karya ilmiahnya.

Komunikasi publik yang efektif sangat penting agar publik memperoleh penjelasan yang benar dan tidak bias. Bagaimana seorang ilmuwan meningkatkan efektivitas komunikasi publik, maka ia harus memiliki dasar etik yang mendasari perilakunya.  Menurut Max Weber seorang sosiolog yang terkenal pada abad ke-19, seorang ilmuwan harus menentukan pilihan etiknya antara etik hati nurani (gesinungsethik) atau etik tanggung jawab lingkungan sosial, politik dan budaya (veranwortungsethik).

Secara singkat, etik hati nurani  dilandasi oleh semangat kebenaran mengikuti hati nurani (freedom of conscience). Kebenaran normatif harus dikomunikasikan dan diperjuangkan, terlepas apakah diterima publik atau tidak. Namun apabila pikiran, tulisan atau tindakan  dipaksakan kepada publik maka hasilnya  bisa terjadi penolakan atau pemutarbalikan fakta (distorted communication) yang tidak diinginkan. Lain halnya dengan etik tanggung jawab yang menghendaki syarat komunikasi produktif harus dibangun di atas fondasi tanggung jawab yang kuat terhadap lingkungan sosial, institusi dan keberlangsungan tugas. Publik akan menerima hasilnya tanpa penolakan, meskipun kadang tulisan disampaikan berupa kritik yang pedas.

Jika seorang ilmuwan sudah memiliki etik tertentu dalam menyampaikan tulisannya selanjutnya masih ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Sebagai ilmuwan, statistisi harus memperhatikan prinsip eksternal positif  yang selalu memandang positif terhadap konsumen dan pembaca karya statistik. Statistisi perlu menjaga kedekatan emosional, empati dan suportif untuk kepentingan orang banyak. Statistisi  juga pelu meminimalkan kesenjangan emosional dengan pemilihan diksi yang tepat. Sesuaikan dengan target pengguna data secara baik, letakkan  karya pada modus masyarakat populasi pembaca

Agar karya statistik berupa data dan analisis dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, maka statistisi perlu menghindari bias. Bias adalah kecenderungan untuk mendukung atau menentang suatu hal, orang, atau kelompok daripada yang lain dengan cara yang tidak atau kurang adil. Sikap ini dapat menimbulkan prasangka dan keputusan yang bias.

Seperti yang dijelaskan oleh J. Habermas (1981), kita dapat terjebak pada  beberapa bias seperti nilai nilai kultural atau kepercayaan (value bias); mengorbankan obyektivitas dan kebenaran karena faktor kepentingan politik dan sejenisnya (interest bias), dan merasa lebih kompeten, lebih pandai, dan lebih benar karena faktor kedudukan atau kekuasaan (power bias).

Beberapa hal yang dikemukakan ini merupakan filosofi atau prinsip yang fundamental yang perlu diketahui oleh setiap statistisi yang menganalisis data dan indikator statistik untuk dikomunikasikan kepada publik.

Pendekatan Baru Komunikasi Statistik

Dalam hidup bermasyarakat digunakan beberapa jenis komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpersonal, komunikasi dalam kelompok, hingga komunikasi organisasi/publik.

Komunikasi intrapersonal mencakup kegiatan berpikir, bernalar, berkontemplasi, termasuk komunikasi dengan Sang Pencipta. Komunikasi antarpersonal menekankan perlunya saling menghormati dan memahami kebutuhan orang lain. Komunikasi dalam kelompok  sama halnya dengan komunikasi antar personal plus menghargai keberagaman atau latar belakang anggota yang berbeda-beda. Komunikasi organisasi/publik tidak terpisahkan dari upaya menciptakan, memelihara, dan melindungi reputasi serta prestise organisasi yang diwakili.

BPS sebagai organisasi menjalankan komunikasi publik selain untuk mengenalkan dan menjelaskan data, indikator, dan  statistik yang mencerdaskan pengguna data sekaligus menjaga dan meningkatkan reputasi, prestise dan citra BPS. BPS terus memperbarui pendekatannya  dalam mengkomunikasikan hasil kegiatan statistik kepada pengguna data sesuai dengan tuntutan perubahan jaman.

Sampai tahun 2000-an kantor statistik (statistic office) di negara-negara berkembang umumnya menghasilkan data atau publikasi statistik dengan analisis yang terbatas.  Sejak 2018, Divisi Statistik PBB telah menghimbau para anggotanya untuk membawa statistik lebih dekat kepada publik yakni membawa data yang terpercaya dan dapat ditindaklanjuti kepada publik, media, dan pembuat kebijakan.

UNESCAP, Komisi Sosial Ekonomi PBB untuk Asia dan Pasifik pada tahun 2018 merilis  kertas kerja yang berjudul Integrasi Data-Kebijakan: kunci untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk semua.  Makalah ini mengaktualisasikan ruang di mana kebijakan dan data dapat berinteraksi secara konsisten berpedoman pada prinsip-prinsip yang disepakati secara universal.

Enrico Giovanini seorang ekonom dan statistikawan Italia, yang pernah menjadi kepala OECD dan salah seorang desainer indikator SDGs mengatakan bahwa statistik harus disajikan sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat menghubungkannya dengan kepentingannya. Gunakan bahasa  atau analisis yang koheren yang dimengerti orang lain. Indikator statistik harus diterjemahkan untuk kepentingan mereka.

Sejalan dengan tuntutan perubahan, maka  Kantor Statistik di daerah juga harus berubah dengan pola komunikasi yang kolaboratif dan menyampaikan penjelasan mendalam (insight) kepada pengguna data terutama perangkat daerah (PD). Data yang dirilis dalam bentuk berita resmi maupun publikasi statistik tidak cukup hanya  dapat diakses dan selanjutnya terserah bagaimana PD menginterpretasikan.

Ini bukan zamannya lagi.

Saat ini BPS dan pemangku kepentingan mendukung terjadinya integrasi data dan kebijakan. Bahkan  lebih dari itu BPS melakukan pembinaan statistik sektoral agar PD dapat menghasilkan data sektoral yang dibutuhkan oleh pengguna data lainnya. BPS mengetahui lebih dahulu tentang statistik hingga bagaimana mendapatkan data yang berkualitas di lapangan.

Statistisi harus menyesuaikan diri dengan berbagai pendekatan baru bagaimana  menganalisis data dan menyampaikan hasilnya kepada publik secara kritis. Harus terjadi pergeseran paradigma dan perubahan radikal dalam karya tulis atau publikasi yang mendukung hubungan antara data dan kebijakan. Apapun yang dianalisis harus sesuai dengan prinsip-prinsip universal seperti relevan dengan kebutuhan publik, atau bebas dari bias dan tidak berpihak (impartiality).

Mari kita renungkan hal ini sejenak sebelum melanjutkan panggilan tugas sebagai seorang statistisi.(*)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati TTU Ray Fernandes: Kita Harus Hargai & Hormati Tata Busana Adat

    Bupati TTU Ray Fernandes: Kita Harus Hargai & Hormati Tata Busana Adat

    • calendar_month Sen, 23 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Kefa-T.T.U, Garda Indonesia | “Selama kurun waktu 9 (sembilan) tahun kami telah mewajibkan ASN dan masyarakat untuk mengenakan busana adat lengkap,” ujar Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) usai upacara bendera memperingati HUT ke-97 Kota Kefamenanu pada Minggu, 22 September 2019 di Kantor Bupati TTU. “Setiap hari kamis sejak sembilan tahun lalu, seluruh aparatur mengenakan […]

  • Dagelan Anggaran Daerah, Pantas Saja Pembangunan Jalan di Tempat!

    Dagelan Anggaran Daerah, Pantas Saja Pembangunan Jalan di Tempat!

    • calendar_month Sen, 24 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Andre Vincent Wenas Ya jelas saja pembangunan daerah jalan di tempat. Dana pembangunannya – relatively – sudah “dihabiskan” oleh ASN dan kroni di berbagai proyek mark-up. Dari kerja keliling daerah, Mendagri Tito Karnavian melaporkan, bahwa sebagian besar anggaran di daerah adalah “hanya” untuk belanja pegawai. Besarannya sekitar 70% bahkan ada yang sampai 80%, bahkan […]

  • Presiden Jokowi: Pemerintah Indonesia Tak Berencana Pulangkan WNI Eks ISIS

    Presiden Jokowi: Pemerintah Indonesia Tak Berencana Pulangkan WNI Eks ISIS

    • calendar_month Rab, 12 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Rasa aman bagi kurang lebih 260 juta penduduk Indonesia menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam memutuskan untuk tak memulangkan WNI yang terlibat dalam kelompok teroris lintas batas ISIS. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan rasa aman bagi kurang lebih 260 juta penduduk Indonesia. Mengutamakan hal tersebut, hingga saat ini pemerintah tak berencana […]

  • Bamsoet Hargai Alasan Undur Diri Ketum PSSI Edy Rahmayadi

    Bamsoet Hargai Alasan Undur Diri Ketum PSSI Edy Rahmayadi

    • calendar_month Sen, 21 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, gardaindonesia.id | Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghargai keputusan pengunduran diri Ketum PSSI Edy Rahmayadi. “Patut kita hargai. Secara gentle Edy mengakui mundur sebagai Ketum PSSI karena gagal menjalankan tugas sebagai pucuk pimpinan PSSI”, jelas Bamsoet. “Sangat jarang pimpinan yang mau mengakui kegagalan dan mundur dari jabatan yang diembannya”, tutur Bamsoet. Menurut Bamsoet […]

  • Kejati NTB Kawal Tiga Proyek Infrastruktur Kelistrikan PLN UIP Nusra

    Kejati NTB Kawal Tiga Proyek Infrastruktur Kelistrikan PLN UIP Nusra

    • calendar_month Sen, 25 Mar 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 47
    • 1Komentar

    Loading

    Mataram, Garda Indonesia | Usai disetujuinya permohonan pengamanan pembangunan strategis (PPS) terhadap 3 (tiga) paket infrastruktur kelistrikan berdasarkan surat perintah PPS Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menghelat rapat pendahuluan (entry meeting) bersama Kejaksaan Tinggi NTB pada Kamis, 21 Maret 2024. Adapun tiga paket proyek […]

  • Masyarakat Kupang Sepakat Dukung Proyek Strategis Nasional PLN

    Masyarakat Kupang Sepakat Dukung Proyek Strategis Nasional PLN

    • calendar_month Kam, 28 Mar 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia  | PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama unit desa serta warga Desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kupang, NTT, telah sepakat untuk bersama-sama menyukseskan proyek strategis nasional (PSN) PLN dalam sosialisasi lahan yang dilalui oleh saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 […]

expand_less