Sekber Ayo Bangun NTT Menilai CIRMA Kolaborasi Konsep dan Aksi
- account_circle Penulis
- calendar_month Sen, 15 Sep 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

John Subani dari Sekber Ayo Bangun NTT menilai pola pendampingan dan pembinaan yang telah dilakukan CIRMA kepada para petani penerima manfaat selama dua bulan terakhir (Agustus—September 2025), dilakukan dengan baik.
Napan | Sekretariat Bersama (Sekber) Ayo Bangun NTT harus mampu mengejawantahkan dan mentransformasi misi NTT lebih maju, sehat, dan berkelanjutan di bawah nakhoda pemerintahan Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.
Sekber Ayo Bangun yang diluncurkan bersamaan dengan Meja Rakyat pada Jumat, 14 Maret 2025 ini juga harus mampu menerjemahkan Dasa Cita Ayo Bangun NTT, dari ladang dan lautan dengan membangun rantai pasok efisien dengan menghadirkan teknologi terbaru dari produksi hingga distribusi (hilirisasi) untuk hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, sekaligus memberikan perlindungan asuransi bagi sektor pertanian dan kelautan.
Sekber Ayo Bangun NTT pun harus memastikan terlaksananya Pilar Ekonomi Berkelanjutan dengan memajukan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan, sebagai sektor unggulan yang berkelanjutan dan berbasis potensi daerah.
Menilik kondisi tersebut, maka Sekber Ayo Bangun NTT melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap pola pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri) terhadap para petani miskin dan miskin ekstrem di wilayah Timor Barat.
Monev yang dilakukan Sekber Ayo Bangun NTT menyasar kelompok tani binaan CIRMA di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yakni Desa Napan dan Desa Faenake di Kecamatan Bikomi Utara pada Jumat—Sabtu, 12—13 September 2025.
John Subani dari Sekber Ayo Bangun NTT menilai pola pendampingan dan pembinaan yang telah dilakukan CIRMA kepada para petani penerima manfaat selama dua bulan terakhir (Agustus—September 2025), dilakukan dengan baik.
“Apa yang dilakukan CIRMA baik, jangan hanya berkonsep dan tidak berkolaborasi konsep, namun menuju kepada berkolaborasi aksi,” urainya sembari menekankan dapat mengubah pola pikir para petani dari yang hanya mau menerima secara instan hingga menciptakan ekonomi sirkular.
Sekber Ayo Bangun NTT, imbuh John Subani, berharap ke depan dapat melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan memotret perubahan dan peningkatan dampak baik pendampingan CIRMA.

Staf CIRMA, Gita Ladjar saat melakukan monev internal terhadap pola pendampingan dan pembinaan dari District Focal Point (DFP), Melki Sonbai kepada Poktan Poto Ana. Foto : Roni Banase
Perlu diketahui, Kelompok Tani Poto Ana Desa Napan, Kelompok Tani Tafenpah dan Sejahtera di Desa Faenake, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) telah menerapkan pertanian cerdas iklim berbasis organik.
Ketiga kelompok tani tersebut dibentuk dan dibina oleh District Focal Point (DFP) CIRMA, Melki Sonbai telah berjalan dua bulan.
Saat ini, Poktan Poto Ana dapat memenuhi kebutuhan hortikultura sendiri, dapat dijual kepada masyarakat setempat hingga kepada warga Timor Leste di perbatasan Napan. Lokasinya berdampingan di PLBN Napan, perbatasan RI—Timor. Poto Ana bermakna lumpur panas kecil (lumpur geotermal).
Peran CIRMA di Timor Barat
CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri) merupakan sebuah yayasan yang fokus pada pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan pertanian, dengan program seperti Sekolah Lapang Iklim untuk petani dan inisiatif pemberdayaan ekonomi di Nusa Tenggara Timur. Didirikan pada tahun 2006, CIRMA berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai visi “Small Initiative, Big Impact” melalui program-program pemberdayaan.
Sejak awal pendiriannya, CIRMA telah menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu kesehatan masyarakat. Salah satu program utama CIRMA adalah “Empowering West Timor” (Pemberdayaan Timor Barat) yang bertujuan memajukan 6.000 petani kecil di wilayah tersebut melalui pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta pertanian cerdas iklim.
Program CIRMA juga mencakup edukasi dan pemberdayaan dalam bidang sanitasi dan air bersih untuk komunitas. CIRMA juga berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui berbagai inisiatif.
CIRMA menjalankan program-programnya dengan semangat bahwa inisiatif kecil dapat menghasilkan dampak yang besar. CIRMA bekerja sama dengan mitra global dan pemerintah daerah, seperti Pemprov NTT dan BMKG, untuk mencapai tujuannya.
Penulis (+Roni Banase)
- Penulis: Penulis
Saat ini belum ada komentar